Hubungan Dukungan Sosial Dengan Self-Efficacy Pada Petani Hortikultura di Saribudolok

menjadi petani tidak bisa lepas dari anomali iklim yang tidak pasti, akulturasi harga yang berubah-ubah, tanaman yang terkena hama, bibit unggul yang terbatas sulitnya jalan produksi untuk pengangkutan barang. Mengatasi masalahah yang terjadi dalam pertanian membutuhkan suatu ketahan diri yang dalam kawasan Psik:ologi disebut dengan self-efficacy. Self-efficacy merupakan tindakan atau keyakinan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, untuk meningkatkan self-efficacy dapat diperoleh dari lingkungan terdekat. Hipotesis dalam penelitian ini adalah semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi -efficacy pada petani hortikultura. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai hubungan dukungan sosial dengan self-efficacy. Jumlah sampel penelitian ini berjumlah 143 orang. Alat pengambilan data yang digunakan adalah skala psikologi, untuk self-efficacy menggunakan semantik diferensial dan dukungan sosial menggunakan skala likert. Berdasarkan perhitungan analisis korelasi Product Moment dapat dinyatakan bahwa hipotesis diterima, ada berhubungan yang signifikan positif antara dukungan sosial dengan self-efficacy pada hortikultura. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy= 0,372 ; p=berarti p < 0,10 dengan sumbangan dukungan sosial sebesar 0,138 atau %