Analysis of Durability Test of AC-WC Asphalt Mixture With Variations in Immersion Time and Using Palm Shell Ash Filler

106 HalamanSaat terjadi hujan dan banjir, lapisan paling atas pada aspal (lapis aus/wearing course) menjadi salah satu lapisan aspal yang berhubungan langsung dengan air genangan dari banjir tersebut. Hal ini tentunya dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan jalan dan lama kelamaan dapat mengakibatkan lapisan atas aspal kehilangan ketahanan (durabilitas) nya. Oleh sebab itu, maka perlu dilakukan suatu pengujian durabilitas (ketahanan) campuran aspal terhadap air pada lapisan aus. Pada penelitian ini digunakan filler abu cangkang kelapa sawit yang sudah dikategorikan sebagai limbah dan juga mudah didapatkan di pabrik kelapa sawit Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai durabilitas dan nilai marshall dari campuran aspal jika menggunakan filler abu cangkang kelapa sawit dan dengan variasi waktu perendaman 30 menit, 24 jam, 48 jam dan 96 jam. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu eksperimental di laboratorium. Pembuatan benda uji dilakukan dengan variasi waktu perendaman dan dengan filler 0% dan 4% abu cangkang kelapa sawit. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa nilai durabilitas tertinggi ada pada benda uji yang menggunakan filler abu cangkang kelapa sawit dengan nilai sebesar 97% dengan waktu perendaman selama 24 jam, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai durabilitas yang diperoleh sudah memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018 yaitu minimal 90%. Sedangkan untuk perendaman 48 jam diperoleh nilai durabilitas sebesar 88,7% dan pada perendaman 96 jam diperoleh nilai durabilitas sebesar 69%, dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada perendaman 48 jam dan 96 jam nilai durabilitasnya tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga 2018. Dan pada campuran aspal menggunakan filler abu cangkang kelapa sawit diperoleh nilai durabilitas yang lebih baik dibandingkan campuran yang tidak menggunakan filler abu cangkang kelapa sawit. When there is rain and flooding, the top layer of the asphalt (the wearing course) becomes one of the asphalt layers which is directly related to the standing water from the flood. This of course can cause damage to the road surface and over time can cause the top layer of asphalt to lose its durability. Therefore, it is necessary to test the durability (resistance) of the asphalt mixture against water in the wear layer. In this study, oil palm shell ash filler was used which is categorized as waste and is also easily available in North Sumatra oil palm mills. This study aims to determine the durability value and marshall value of the asphalt mixture when using palm oil fly ash filler and with immersion time variation of 30 minutes, 24 hours, 48 hours and 96 hours. The method used in this research is experimental in the laboratory. The making of the specimens was carried out by immersion time variation and with fillers of 0% and 4% of palm oil fly ash. The results is that was found the highest durability value was in the test object using palm oil fly ash filler with a value of 97% with a immersion time for 24 hours, from these results it can be concluded that the durability value obtained has met the specifications of Bina Marga 2018, which is at least 90 %. Whereas for 48 hours of immersion, the durability value was 88.7% and for 96 hours, the durability value was 69%. From these results it can be concluded that at 48 hours and 96 hours of immersion the durability value does not meet the specifications of Bina Marga 2018. And in the mixture Asphalt using palm oil fly ash filler obtained a better durability value than the mixture that does not use palm oil fly ash filler