Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan melalui Media Suku Kata dengan Model Pembelajaran Scramble di Kelas I SD Negeri 16 Juli

Rendahnya kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 16 Juli, Kabupaten Bireuen. Bahkan proses pembelajaran, aktivitas guru dan siswa serta responnya. Justru itu perlu dilakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Tujuannya untuk mengetahui alternatif apa yang sesuai dilakukan, agar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan melalui media suku kata dengan model Scramble. Data dikumpulkan dari hasil pratest dan post tes, observasi dan wawancara. Sumber data berjumlah 25 orang siswa. Hasil menunjukkan peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa melalui media suku kata dengan model pembelajaran Scramble yang sangat signifikan. Pada tes awal siswa tuntas belajar 44% dan setelah proses siklus I menjadi 64%. Selanjutnya siklus II meningkatkan lagi menjadi 92%. Sementara aktivitas guru pada siklus I rerata 86% termasuk kategori baik. Akan tetapi pada siklus II meningkat 91,5% dengan kategori sangat baik. Aktivitas siswa pun ikut meningkat, dimana pada siklus I rerata 87,5% dengan kategori baik dan pada siklus II menjadi 94,5% berkatagori sangat baik. Pengakuan siswa melalui wawancara menyatakan bahwa pembelajaran dengan model Scramble dapat membantu kemampuan membaca permulaan melalui suku kata dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan