EFEKTIVITAS MEDIASI DALAM PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA GARUT KELAS IA JAWA BARAT TAHUN 2021)

Mediasi merupakan proses penyelesaian sengketa melalui proses perundingan atau mufakat para pihak dengan dibantu oleh mediator yang tidak memiliki kewenangan memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Dalam realitasnya proses pelaksanaannya mediasi efektif dan sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung No 1 Tahun 2016 dalam menyelesaikan perkara perceraian, terbukti dari keberberhasilan perkara yang diselesaikan dengan mediasi. Tercatat Pengadilan Agama Garut pada tahun 2021 telah menerima perkara sebanyak 6784 perkara yang terdiri dari 5787 perkara Gugatan, 993 perkara Permohonan dan 4 perkara Gugatan Sederhana. Kondisi ini jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya telah terjadi peningkatan jumlah perkara sebanyak 369 (tiga ratus enam puluh sembilan) perkara. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang efektivitas mediasi dan berbagai faktor penghambat dan pendukung keberhasilan proses pelaksanaannya, sebagai sarana dalam menyelesaikan perkara, yang dengan tujuan utamanya dimaksudkan untuk mengurangi jumlah perkara, dan juga untuk mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan mediasi dalam perkara perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama Garut. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) dengan pendekatan yuridis-normatif. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitis. Dalam metode pengumpulan data penyusun menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan dari hasil penelitian, diketahui bahwasanya mediasi di Pengadilan Agama Garut efektif, dengan tingkat keberhasilan yaitu sejumlah 7 Perkara dari 299 atau 2,3%. Pengadilan Agama Garut pada tahun 2021 tercatat menerima sebanyak 6784 perkara gugatan, cerai talak sebanyak 1095 dan cerai gugat sebanyak 4648. Perkara yang melalui tahap mediasi sejumlah 299 perkara, dan perkara yang berhasil di mediasi yaitu sejumlah 7 Perkara dari 299 atau 2,3% 2021