INTERAKSIONISME SIMBOLIK DALAM SUBKULTUR KOMUNITAS NAKAMA ISTIMEWA YOGYAKARTA

Terbentuknya suatu komunitas biasaya terjadi karena beberapa faktor yaitu adanya kegemaran, kesukaan, serta solidaritas antar individu terkait hobi yang sama. Komunitas Nakama Istimewa Yogyakarta atau biasa disebut NAIS yang bertempat di Kota Yogyakarta. Berdirinya komunitas ini didasarkan karena adanaya kecintaan mereka kepada animasi (anime) dan komik (manga) one piece yang merupakan suatu budaya pop (populer) berasal dari Jepang. Komunitas ini terbentuk awalnya hanya sekedar iseng kumpul-kumpul biasa dan kemudian menjadi suatu komunitas yang cukup populer khususnya penikmat anime one piece di Yogyakarta, komunitas NAIS juga melakukan beberapa kegiatan terkait interaksi serta gerakan sosial yang membuat mereka memiliki culture tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana interaksionisme simbolik yang terjadi serta kegiatan sosial apa saja yang dilakukan khususnya dalam subkultur Komunitas Nakama Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan beberapa teori, yang pertama teori interaksionisme simbolik dari George Herbet Mead yang mempunyai ide tiga dasar, yaitu mind,self, dan society. Dan juga menggunakan teori subkultur delinkuen dari Albert K. Cohen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data dari penelitian ini berasal dari hasil wawancara,observasi, serta dokumentasi. Kemudian teknik analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Komunitas Nakama Istimewa Yogyakarta memiliki cara interaksi sosial tersendiri dalam kegiatan yang dilakukan, seperti pada kegiatan kopdar,nobar, maupun aliasi. Selain itu komunitas ini mempunyai kontibusi terkait kegiatan sosial yang mereka lakukan, yaitu menjaga kelestarian alam, bakti sosial dalam bentuk pendonoran darah, serta memberikan sumbangsih kepada korban bencana alam