DAMPAK STIGMA SOSIAL PADA PENDERITA COVID-19 DI DUSUN KERTO RW 7 KELURAHAN PLERET

Covid-19 merupakan bencana virus yang melanda dunia dan merubah tatanan hidup masyarakat. Relasi yang berubah akibat covid-19 memiliki dampak tersendiri misalnya saja munculnya norma baru di dalam masyarakat. Seperti pada Dusun Kerto RW 7 dimana pengetahuan masyarakat tentang covid-19 masih terbilang tabu sehingga muncul stigma dan diskriminasi terhadap penderita covid-19. Skripsi ini bertujuan untuk melihat sejauh mana dampak stigma dan diskriminasi yang diberikan masyarakat terhadap penderita covid-19 yang tinggal di Dusun Kerto RW 7. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori stigma oleh Erving Goffman. Hasil temuan peneliti dilapangan, yaitu gambaran umum Dusun dan kondisi masyarakat Kerto RW 7, pencegahan dan penanggulangan covid-19, bentuk stigma dan diskriminasi terhadap penderita covid-19, serta dampak dari adanya stigma dan diskriminasi terhadap penderita covid-19 yang tinggal di Dusun Kerto RW 7. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa benar adanya kasus stigma dan diskriminasi terhadap penderita covid-19 di Dusun Kerto RW 7. Permasalahan yang dialami oleh penderita covid-19 sendiri terdiri dari (a) pada saat mereka terkonfirmasi positif covid-19, (b) pada saat mereka melaksanakan isolasi, dan (c) pada saat mereka dinyatakan sembuh dari covid-19. Bentuk stigma yang diberikan berupa menjadi bahan perbincangan, pengasingan, dan juga pandangan yang kurang mengenakkan dari masyarakat. Sedangkan dampak dari adanya stigma covid-19 ialah munculnya rasa tidak nyaman karena rasa malu akibat pengasingan yang diberikan masyarakat, rasa takut karena adanya pandangan dan juga omongan yang kurang mengenakkan dari masyarakat, dan juga ketidakmampuan untuk membangun relasi sosial dengan masyarakat akibat takut dihakimi di lingkungan sosialnya