MANAJEMEN PONDOK PESANT REN NURUL UM MAH KOTAGEDEYOGYAKARTA (Telaah atas Fungsi Perencanaan pada Program Kegiatan Madrasah Diniyah)

Sistem penganggaran MDNU bersifat sentralistik dan terintegrasi dengan visi, misi dan tujuan institusional MDNU dan sekaligus menjembatani jurang pemisah antara apa yang dianggarkan dengan hasil yang ingin dicapai. Sistem penganggaran MDNU juga berperan sebagai formulasi rencana dalam memfaatkan sumber-sumber yang ada, secara efisien dan juga sebagai alat pengawas atau kontrol dalam pelaksanaan setiap program yang dianggarkan Pelaksanaan fungsi perencanaan pada MDNU dapat disimpulkan bahwa fungsi perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen telah dilaksanakan. Salah satu indikatomya adalah adanya perumusan tujuan, pembagian kerja dan anggaran program, hanya saja terdapat kekurangan­kekurangan dalam pelaksanaannya. Kekurangan-kekurangan tersebut sebagaimana dimuat dalam laporan pertanggungjawaban pengurus harian disebabkan karena adanya pengurus yang tidak aktif, karena kebanyakan pengurus juga berstatus mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di wilayah Y ogyakarta, kurangnya sarana prasarana yang memadai untuk meciptakan suasana yang kondusif dalam pelaksanaan kegiatan, anggaran program kegiatan yang cenderung minim, hal ini ditunjukkan dalam buku anggaran program yang selalu devisit, dan juga terjadinya distorsi terhadap tujuan yang hendak dicapai yang ditunjukkan dengan adanya pengurangan target dan penggantian program yang tidak tercapai. Adapun Pelaksanaan penyusunan program kegiatan MDNU terintegrasi dengan visi, misi dan tujuan institusional Pondok Pesantren Nurul Ummah dan tidak terlepas dari misi pendidikan Islam. Adapun dalam pelaksanaannya selalu menerapkan asas tingkat kebutuhan santri. Artinya setiap program yang disusun selalu diawali dengan proses identifikasi dan penelitian terhadap tingkat kebutuhan santri. Sehinga setiap program yang terselenggara selalu tepat sasaran, hal ini berarti ada kesesuaian dari program yang direncanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penyusunan program kegiatan MDNU betul-betul berorientasi pada kebutuhan santri dan realitas lapangan, sehingga program yang direncanakan realistis untuk dicapa