CERITA SEBAGAI METODE PEMBINAAN AGAMA USIA KANAK-KANAK DI TAMAN KANAK-KANAK UKHUW AH ISLAMIY AH KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Cerita sebagai pembinaan agama usia kanak-kanak yang bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadits adalah untuk penanaman aqidah yang berupa kisah-kisah dan dialog para Nabi, penanaman syariah yang terdiri dari ibadah, berisi do'a-do'a para Nabi dan muamalah, dan penanaman ahklak yang merupakan penyempumaan bagi amalan aqidah dan syariah. Seiring dengan perkembangan teknologi maka metode cerita masih tetap relevan untuk dijadikan sebagai pembinaan agama di sekolah maupun dikalangan masyarakat. Pengaruh cerita terhadap pembinaan agama pada usia kanak-kanak adalah: Dengan cerita bisa membuat emosi anak bergerak dan berpengaruh terhadap tema dan masalah yang diceritakan pada anak. Sehingga jika cerita itu tentang suritauladan para Nabi atau sahabat-sahabatnya, maka akan sangat berpengaruh terhadap anak. Cerita yang banyak menyangkut dan berhubungan dengan pengalaman­pengalaman batin masa lalu anak, maka akan sangat berpengaruh terhadap pemikiran anak atau daya imajinasi anak. Dengan cerita anak dapat diharapkan memperoleh pengalaman batin yang banyak, sehingga kemungkinan semacam itu untuk melengkapi keadaan psikologis emosi anak. Dengan menggunakan metode cerita siswa mampu menggali lebih dalam dan mampu mengingat lebih lama terhadap materi pelajaran yang disampaikan