FENOMENA REMAJA PUTUS SEKOLAH PADA KELUARGA NELAYAN

Penelitian ini bertujuan memahami penyebab remaja pada keluarga nelayan di desa Lubuk Tanjung putus sekolah pada usia wajib belajar 9 Tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan ditentukan dengan teknik Snowball Sampling terhadap 6 remaja yang mengalami putus sekolah. Analisis hasil penelitian menggunakan Paradigma Definisi Sosial khususnya teori Fenomenologi Alfred Schutz. Penelitian menghasilkan informasi bahwa faktor penyebab putus sekolah mencakup unsur dari dalam diri remaja dan unsur dari luar. Unsur dari dalam diri remaja terdiri dari, (1) Kurangnya motivasi/keinginan anak untuk tetap bersekolah atau memperoleh pendidikan, berawal dari ketidaktertarikan untuk belajar dan perhatian anak tidak lagi tertuju pada sekolah dan belajar tetapi lebih memilih untuk bekerja yang membuat anak meninggalkan bangku sekolah. (2) Adanya pemaknaan sekolah atau suatu pendidikan bagi remaja yang putus sekolah bahwa bagi mereka sekolah itu menghabiskan biaya (sekolah mahal). (3) Terdapat anggapan miring bagi remaja yang putus sekolah yang menganggap bahwa sekolah merupakan suatu hal yang tidak begitu penting. Kemudian adanya unsur dari luar yang terdiri dari, (1) Kondisi ekonomi keluarga nelayan yang rendah dikarenakan oleh cuaca yang tidak menentu dan keterbatasan modal serta alat tangkap nelayan. (2) Lingkungan teman sepermainan remaja yang putus sekolah adalah lingkungan yang anak-anaknya tidak sekolah lagi dan lingkungan remaja tersebut sudah bisa bekerja sendiri mencari uang untuk mencukupi kebutuhanya. (3) Kurang mendapatkan perhatian dari keluarga mengenai sekolah, (4) Banyak jumlah anggota dalam keluarga, (5) Dan lingkungan sosial budaya masyarakat setempat yang mengenalkan atau mensosialisasikan bekerja sejak dini, anak dipandang memiliki nilai ekonomis untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga maupun kebutuhannya sendiri