Konsep musuh Allah dalam Al Quran : studi tafsir tematik kata 'aduw

Munculnya ketegangan sosial di Indonesia belakangan menjadi isu hangat dalam berbagai media pemberitaan. Imbasnya secara tidak langsung disangkutpautkan pada citra buruk Islam. Pasalnya para oknum yang yang bergelut di dalamnya ialah mereka – mereka yang mencitrakan diri dengan para pembela agama, meskipun tindakan – tindakan yang dilakukan sama sekali tidak mencerminkan nilai – nilai daripada agama itu sendiri. Arogansi mereka sampai pada titik pandangan yang menganggap bahwa kebenaran hanya dimiliki oleh mereka sendiri (golongan). Pandangan tersebut menganggap bahwa golongan di luar mereka dianggap sebagai musuh Allah yang pantas untuk dilawan. Hal ini masih pada konteks tubuh umat Islam sendiri, belum berbicara lingkup yang lebih luas, yang mana konteks sosial bangsa Indonesia merupakan negara plural yang tidak hanya didominasi oleh satu keyakinan keagamaan. Perseteruan yang terjadi telah menyentuh pada tataran antar umat beragama. Seiring dengan hal tersebut perlu suatu hal yang dapat mengembalikan ikatan persaudaraan antar sesama manusia, agar terciptanya kerukunan, kedamaian dan saling menghormati antar golongan. Dari permasalahan yang terjadi peneliti tertarik untuk membahas konsepsi musuh Allah dalam Al-Qur’an. Peneliti akan mengungkap konsep tersebut menggunakan metode penelitian tematik Al-Qur’an (ad – dirasah al – mawdlu’iyyah). Berdasarkan asumsi bahwa Al-Qur’an terkandung tema – tema tertentu yang perlu pengkajian secara khusus. Berbagai tema semisal persoalan fikih, teologi, etika sosial, pendidikan, politik, budaya dan lain sebagainya. Hasilnya, dari analisis yang telah penulis lakukan menunjukan adanya sebuah gagasan baru mengenai pemaknaan terkait dengan musuh Allah. Fakta historis disaat kehidupan Nabi Muhammad ataupun dalam konteks Rasul yang lain mempertegas adanya fakta lain seiring perkembangan zaman. Dari sini menunjukan sebuah tali ikatan yang terhubung dimana tidak hanya orang – orang non muslim yang secara formalistik tidak mengimani Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir namun dalam tubuh orang Islam sendiri terdapat beberapa kategori yang masuk di dalamnya. Seperti mereka – mereka yang mengingkari sunnah Rasulullah sebagai seperangkat hukum Islam. Adanya sejumlah kelompok yang mengingkari ayat – ayat Allah secara tegas dengan mengunggulkan ego kelompok serta memicu adanya perpecahan dalam tubuh umat Islam sendiri. Dalam hal ini tidaklah beda dengan konteks historis disaat orang – orang kafir lebih memilih mempertahankan marwah kaum dan suku mereka dibanding menerima seruan kebenaran yang didakwahkan Nabi kepada mereka