Analisis terhadap sewa jasa transportasi angkutan kelotok sungai di Kelurahan Kumai Hulu Kecamatan Kumai dalam prespektif hukum ekonomi Islam

Transportasi merupakan kebutuhan kedua atau kebutuhan turunan dari kebutuhan ekonomi masyarakat. Dari beberapa jasa angkutan yang ada di Indonesia, salah satunya menawarkan jasa angkutan transportasi air pedalaman atau disebut dengan Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan. Jasa angkutan transportasi ini tentunya sangat membantu mobilitas masayarakat yang berada didaerah pelosok atau pun pedalaman. Khususnya di pulau Kalimantan yang memiliki potensi transportasi sungai yang cukup besar. Salah satunya berada diwilayah Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dimana Masyarakat setempat khususnya yang tinggal di desa Kumai dan desa yang dipisahkan oleh sungai sering menggunakan jasa transportasi angkutan sungai dan danau tersebut, untuk menunjang saat berpergian ketempat kerja ataupun kesekolah dengan menggunakan perahu kelotok atau pun speed boat. Angkutan perahu kelotok dan speed boat mempunyai peran yang penting bagi masyarakat setempat saat ini yang desanya terpisahkan oleh sungai. Dengan adanya angkutan perahu kelotok ini tentu membawa dampak kemaslahatan bagi masyarakat setempat. Namun walaupun mempunyai peranan yang penting bagi masyarakat setempat, praktek sewa jasa transportasi angkutan kelotok di Kelurahan Kumai Hulu masih kurang dalam hal keselamatan dan kemanan sebagimana yang diatur dalam Permenhub No.61 Tahun 2021. Akan tetapi walaupun alat keselamatan yang tersedia sangat minim nyatanya masyarakat setempat masih banyak yang menggukanan jasa transportasi angkutan perahu kelotok dan speedboat tersebut. Berdasarkan permasalahan di atas, ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: bagaimana praktek sewa jasa transportasi angkutan kelotok di Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, dan bagaimana analisis dari prespektif hukum ekonomi Islam terhadap jasa transportasi angkutan perahu kelotok di Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan yuridis-empiris. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam hal analisis penelitian ini mengunakan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, praktek sewa jasa transportasi angkutan kelotok di Kelurahan Kumai Hulu masih kurang dalam hal keselamatan dan keamanan sebagimana yang diatur dalam Permenhub No.61 Tahun 2021 yang mengatur tentang penyelenggaraan angkutan sungai dan danau. Kedua, Praktek sewa jasa transportasi angkutan kelotok di Kelurahan Kumai Hulu sudah sesuai dengan ketentuan hukum ekonomi Islam karena telah memenuhi syarat dan rukun yang terdapat pada akad ijarah, Namun ada sebab bahwa akad tersebut rusak atau tidak sempurna, yaitu kurangnya alat keselamatan bagi penumpang sebagaimana sudah diatur dalam Permenhub No.61 Tahun 2021. bahwa pada dasarnya peraturan ini diciptakan untuk mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemafsadatan, sebagaimana dari tujuan maqashid syariah, yang mana bahwa peraturan Permenhub No.61 Tahun 2021 masuk kedalam kebutuhan dharuriyat, dalam hal ini menjaga jiwa (hifdz an-nafs). Dari sebab tersebut lah maka akad ijarah menjadi tidak sah karena akad tersebut tidak sempurna atau rusak (Fasad)