PENGARUH GENDER, PROFESIONALISME, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR PEMERINTAH DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (STUDI KASUS PADA KANTOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH)

Keberadaan suatu profesi auditor didasarkan pada kepercayaan dari masyarakat dalam menjalankan tugasnya untuk menjunjung tinggi kemandirian, integritas, kejujuran, objektivitas, dan profesionalisme. Auditor pemerintah yang merupakan auditor yang bekerja di instansi pemerintah bertugas untuk melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Pemerintah yang bersih adalah harapan bangsa. Namun hal ini masih belum terealisasi karena masih banyak kasus-kasus kecurangan yang dilakukan oleh aparat pemerintah. Dalam hal ini seorang auditor pemerintah harus bisa memberikan upaya nya dalam mendeteksi kecurangan dengan keahlian yang dimiliki. Populasi pada penelitian ini adalah 141 auditor yang bekerja di Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah (Data per Oktober 2021) Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari jawaban responden yang bekerja di Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data primer dimana dalam penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan melalui survei dengan menyebarkan kuesioner atau angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gender, profesionalisme, pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap kemampuan auditor pemerintah dalam mendeteksi kecurangan