Pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Multiple Intelligences di SD Plus Al-Kautsar Blimbing Malang

ABSTRAK Menurut Gardner kecerdasan manusia tidak memiliki satu kecerdasan saja. Dalam pandangannya manusia memiliki banyak kecerdasan. Melihat pendapat Gardner tersebut, kecerdasan tidak hanya berhubungan dengan anak yang pintar di dalam kelas, akan tetapi kecerdasan bersifat jamak yang meliputi 8 kecerdasan. Kemudian Gardner berhasil mengembangkan konsep kecerdasan baru yang dikenal dengan Multiple Intelegence. Ketika konsep Multiple Intelligences ditarik dalam ranah pendidikan, paradigma pendidikan pun mengalami banyak koreksi. Hampir mayoritas pendidikan di sekolah sekarang ini cenderung kurang menghargai seluruh potensi para peserta didiknya. Dalam hal ini SD Plus Al Kautsar Blimbing Malang merupakan salah satu lembaga sekolah dasar yang menerapkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Multiple Intelligences, di dalamnya terdapat siswa-siswi dari latar belakang beragam dan kecerdasan yang berbeda. Adapun fokus penelitian ini meliputi: 1) Bagaimana guru PAI menerapkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Multiple Intelligences di SD Plus Al Kautsar Blimbing - Malang? 2) Bagaimana faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Multiple Intelligences di SD Plus AL Kautsar Blimbing – Malang? Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: 1) Untuk mengetahui model model pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Multiple Intelligences di SD Plus Al Kautsar Blimbing - Malang. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat guru PAI dalam proses pembelajaran pembelajaran Pendidikan Agama Islam berbasis Multiple Intelligences di SD Plus AL Kautsar Blimbing – Malang. Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrumen kunci adalah peneliti sendiri, dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data yang tidak relevan, memaparkan data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan pertama, model pembelajaran yang digunakan di SD Plus Al kautsar Blimbing Malang antra lain STAD (Student Team Achievment Division), Jigshaw, Mind Mapping, dan Role playing. Penggunaan pembelajaran di kelas disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan dan disesuaikan dengan kecerdasan siswa dan pembelajaran tidak hanya dilakukan di kelas saja tetapi di luar kelas sesuai dengan materinya. Kedua, faktor pendukung di SD Plus Al kautsar Blimbing Malang adanya kebijakan dari sekolah para guru di sekolahkan di GA (Garduan Angel) Surabaya untuk mengetahui lebih dalam tentang Multiple Intelligences dan program peningkatan kompetensi guru dengan melanjutkan study jenjang berikutnya, sarana prasarana yang memadai, adanya kerjasama dengan orang tua dengan guru dan murid, adanya perkumpulan guru PAI dan pelatihan guru yang dilaksanakan setiap liburan semester sedangkan faktor penghambat di SD Plus Al kautsar Blimbing Malang kurangnya pemahaman guru tentang Multiple Intelligences. ABSTRACT According to Gardner, human intelligence does not have once. In his view, people have a lot of intelligences. Looking at the Gardner opinion, intelligence is not only related to the smart kid in the class, but intelligence is plural which includes eight intelligences. Then Gardner succeeded in developing a new concept of intelligence known as Multiple Intelligence. When the concept of Multiple Intelligence drawn it, there are some corrections in paradigm. Almost the majority of education today's schools are less likely to appreciate the full potential of the learners. In this case, SD Plus Al Kautsar Blimbing Malang is one of institutions that implement basic schools of Islamic Education-Based Learning Multiple Intelligences, in which there are students from diverse backgrounds and different intelligences. The focus of this research: 1) how do teachers implement PAI-based learning Islamic Education Multiple Intelligences in SD Plus Al Kautsar Blimbing-Malang? 2) What factors supporting and inhibiting PAI teacher in the learning process based Islamic Education Multiple Intelligences in SD Plus AL Kautsar Blimbing-Malang? While the purpose of this study is to describe about: 1) to determine the model of Islamic education learning model based on Multiple Intelligences SD Plus Al Kautsar BlimbingsMalang. 2) To know the factors supporting and inhibiting PAI teacher in the learning process of learning Islamic education based on the Multiple Intelligences Kautsar Blimbing SD Plus AL - Malang. To achieve the objectives above, this research used a qualitative approach with descriptive research. Key instrument is the researcher's own, and data collection techniques were observation, interviews, and documentation. Data analyzed by reducing irrelevant data, describing data, and draw conclusions. Based on the data analysis it can conclude first, the learning model used in SD Plus Al Kautsar Blimbing Malang such as STAD (Student Achievment Team Division), jigsaw, mind mapping, and role play. Classroom learning process has done appropriate with the material and student’s intelligence, the learning process is not only done in the classroom but outside in appropriate with the material. Secondly, there were supporting factors in SD Plus Al Kautsar Blimbing Malang, those were policy of school teachers educated in GA (Garduan Angel) Surabaya to learn more about Multiple Intelligences and teacher competency enhancement program to continue the study next level, adequate infrastructure, presence of cooperation with parents, teachers and students, the existence of associations of teachers and teacher training PAI conducted every semester break while limiting factor in SD Plus Al Kautsar Blimbing Malang lack of understanding of teachers about Multiple Intelligences