Pembinaan akhlak bagi anak putus sekolah di UPT Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Blitar

ABSTRAK Akhlak merupakan perhatian pertama dalam pendidikan Islam. Akhlak terbentuk dari hasil pendidikan, latihan, dan pembinaan. Pembinaan atau pendidikan akhlak perlu diberikan kepada anak dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat, karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Namun, tidak semua anak mendapat haknya dalam memperoleh pendidikan. Kerasnya persaingan terutama dalam bidang ekonomi terkadang harus mengorbankan hak anak dalam memperoleh pendidikan yang layak. Di Indonesia, tingginya angka anak putus sekolah dan masalah yang ditimbulkan di masyarakat cukup serius. Pemerintah membentuk lembaga khusus untuk menangani permasalahan anak-anak putus sekolah yang disebut Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Remaja Terlantar. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi akhlak anak putus sekolah yang berada di UPT Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Blitar, dan mendeskripsikan pembinaan akhlak yang dilakukan kepada anak-anak putus sekolah tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Kegiatan penelitian ini dimulai dengan metode observasi dan pengamatan. Seiring dengan perjalanan observasi dan pengamatan, dilakukan wawancara terhadap beberapa informan. Dan mengumpulkan dokumentasi serta sumber-sumber bacaan. Untuk mendukung data-data yang diperoleh, menggunakan metode angket. Data dan informasi yang diperoleh dianalisis dengan cara diorganisasikan ke dalam kategori, memilih hal-hal yang penting, dan dijabarkan menurut keadaan yang sebenarnya. Maka hasil yang diperoleh adalah kondisi akhlak anak putus sekolah yang berada di UPT Pelayanan Sosial Remaja Terlantar Blitar dalam hal akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama manusia, dan akhlak terhadap lingkungan sekitarnya tergolong cukup baik. Upaya yang dilakukan pembina dalam membina dan mendidik akhlak anak-anak putus sekolah yaitu melalui pendidikan, agama, dengan cara demokratis, pembiasaan, pendekatan personal, dan integrasi. ABSTRACT The attitude that is resulted from education is the major concern in Islamic education. Therefore, attitude education should be introduced to children in family, school, and even in society because they hold the role as new generation. However, only a few of them that is able to gain their right in education. In Indonesia, there are a huge number of students that quit from school because of economical obstacle. To that end, the government establish displaced teenager social service to solve such problem. This study aims to know the condition of the students who quit from school that affiliate in this unit or institution. Furthermore, it also aims to describe how attitude education is applied. This study uses descriptive qualitative. It is begun with observation and supervision. Furthermore, the researcher did the interview to some people and collected the data. Finally, the collected data analyzed by classifying into some categories, and then choose the most relevant one, and explain it in detail. The finding shows that the condition of dropout students’ attitude at discplaced teenager social service to god, human, and environment is quite good. The educators educate them through Islamic education, democracy, personal approach, and integration