Hubungan metode pembelajaran diskusi dengan kemampuan berfikir kritis pada mata pelajaran Fiqih siswa kelas X di MAN Denanyar Jombang

ABSTRAK Permasalahan yang sering dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran yang aktif adalah guru yang pada umumnya hanya mentransfer ilmu tanpa mengedepankan pemahaman yang harus ditanamkan kepada para siswanya, sehingga ingatan dan pemahaman siswa lebih cepat menghilang, hal ini berakibat pada kemampuan siswa dalam berfikir kritis siswa yang menjadi lemah. Oleh karena iu salah satu metode pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa agar siswa menadi lebih aktif dan meningkatkan kemampuan berpikirnya dengan melalui metode pembelajaran diskusi. Penelitian ini dilakukan di MAN Denanyar Jombang, lokasi ini di pilih karena mempunyai beberapa kemenarikan dan keunikan. Dan penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antara metode pembelajaran diksusi dengan kemampuan berfikr kritis siswa dan seberapa besar hubungan metode pembelajaran diskusi dengan kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas X di Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling yang diambil secara acak dari seluruh kelas X. Adapun sampel yang diambil dan dapat dianalisis sebanyak 40 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner), observasi dan dokumentasi. Berdasarkan analisis data diketahui tingkat metode pembelajaran diskusi tergolong sangat baik yaitu sebesar tingkat berfikir kritis siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang tergolong sangat baik, yaitu 19 siswa dengan presentase 47,5% sedangkan yang berada pada tigkat lemah sebanyak 6 siswa dengan presentase 15%. Demikian juga dengan tingkat kemampuan berfikir kritis siswa tergolong tinggi sebanyak 20 siswa dengan presentase 50%, sedangkan yang berada pada tingkat sangat lemah sebanyak 7 siswa dengan presentase 7,5%. Hasil analisis korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,257 dengan sig (p) 0,055 dengan sampel 40 siswa menunjukkan terdapat korelasi di antara dua variabel tersebut walaupun korelasinya tergolong lemah atau rendah. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis varians, nilai Fhit = 2,685 sedangkan dari distribusi F dengan derajat bebas N1 =1 dan N2 = 38 pada taraf signifikansi 0,05 (F1;38;0,05), diperoleh Ftabel = 4,10. Jadi Fhit > Ftabel = 2,685 >4,10. Nilai signifikansi penelitian lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 5% atau 0,05. Karena Fhit lebih besar dari Ftabel dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima artinya signifikan. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana diketahui koefisien determinasi (r²) yang ditunjukkan pada nilai R Square sebesar 0,066 atau sama dengan = 6,6% (r² x 100%). Hal ini menunjukkan bahwa besarnya hubungan antara metode pembelajaran diskusi dengan kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Denanyar Jombang adalah sebesar 6,6%. Sedangkan sisanya 93,4% (100% - 6,6%) dipengaruhi oleh variabel lain. ABSTRACT The problem that is always faced by students in active learning is that the teacher who only transfers knowledge without giving deep comprehension so student’s ability to memorize and understand easily fades away. It causes student’s critical thinking weak therefore one of the learning methods that can increase activity and thinking is discussion method. This research was conducted in MAN Denanyar Jombang, it was chosen because it has some interesting and unique characteristics. The objectives of this research are to explain the correlation between discussion method and critical thinking and to show how high the correlation level between discussion method and critical thinking of student on Fiqih at grade X in MAN Denanyar Jombang. This research used quantitative approach with correlation research type. Sample taking technique was random sampling which was taken randomly from all students at grade X. Samples that were chosen and analyzed were 40 students. To collect the data, researcher used questionnaire, observation and documentation. Based on data analysis, discussion method and critical thinking of students at grade X in MAN Denanyar Jombang learning were very good. In discussion method, 19 students at 47,5 % were in high rate and 6 students at 15 % were in low rate. While in critical thinking method, 20 students at 50% were in high rate and 7 students at 7,5% were in low rate. In correlation analysis, the result showed the correlation coefficient (r) was 0,257 with sig (p) 0,055 with sample of 40 students showed the correlation between two variables however it was still low. It was strengthened by variant analysis result, value Fhit = 2,685 while distribution F with free degree N1 =1 and N2 = 38 on significant level 0,0505 (F1;38;0,05), the result was Ftabel = 4,10. So, Fhit > Ftabel = 2,685 > 4,10. Significant value of research was lower than significant level at 5% or 0,05, it can be concluded that H0 was rejected and H1 was accepted, it means significant. Based on simple linier regression analysis, the determination coefficient (r²) which was showed on value R Square was 0,066 or equal with = 6,6% (r² x 100%). It showed that the level of correlation between discussion and critical thinking method of students on Fiqih subject at grade X in MAN Denanyar Jombang was 6,6% while the rest was 93,4% (100% - 6,6%) was influenced by another variable