Kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam pembentukan profesionalisme guru yang mengajar mata pelajaran Akhidah Akhlak terhadap peserta didik di MTS.N Selorejo Kab Blitar

ABSTRAK Sebagai mana telah diketahui Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing ,mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Definisi ini memberikan perhatian bahwa guru merupakan salah satu pekerjaan profesional yang membutuhkan keahlian khusus hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan keguruan. Dengan demikian, jelaslah bahwa sebagai tenaga professional guru diharuskan untuk memenuhi kateristik sekolah. Pengajaran akhlak berarti pengajaran tentang bentuk batin seseorang yang kelihatan pada tindak tanduknya (tingkah lakunya). dalam pelaksanaannya, pengajaran ini berarti proses kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang di ajar berakhak baik. Berpegang dari latar belakang diatas serta dasar pemikiran yang terdapat didalamnya maka rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana kegiatan dan pelatihan dalam pembentukan profesionalisme guru dalam mata pelajaran ,Bagaimana upaya pelatihan dalam pembentukan profesionalisme guru akidah akhlak terhadap peserta didik di MTsN Selorejo, Faktor apa yang menghambat pembentukan profesionalisme guru akidah akhlak. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif karena peniliti berusaha untuk menggambarkan dan memaparkan segala fakta dan peristiwa yang terjadi di MTs terutama yang berhubungan dengan pembentukan profesionalisme guru yang mengajar mata pelajaran akidah akhlak. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru kelas VIII MTs N Selorejo Blitar Tahun Ajaran 2012/ 2013 sebanyak 2 guru dengan sampel berjumlah 2 yang diambil dengan teknik purposive sample (sampel bertujuan). Sedangkan untuk mengumpulkan datanya, dilakukan dengan metode observasi (pengamatan), metode intervew (wawancara) dan metode dokumentasi. Kemudian, hasil penelitiannya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Dari hasil pemabahasan dan penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut, kegiatan dan pelatihan dalam pembentukan profesionalisme guru akidah akhlak terhadap peserta didik di MTsN Selorejo dalam proses belajar mengajar sudah cukup baik, terbukti dengan kemampuan guru membuat satpel, selalu membuat persiapan mengajar dengan baik, menggunakan alat peraga dengan baik, dan selalu mengadakan evaluasi. Upaya pembentukan profesionalisme yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah penataran, pengawasan kedisiplinan dan rapat, sertivikasi, PLPG dll. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh guru adalah melanjutkan jenjang pendidikan, membaca sendiri, dan musyawarah. Penulis berharap ada peneliti lanjutan sebagai respon positif dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam pembentukan profesionalisme guru yang mengajar mata pelajaran akidah akhlak terhadap peserta didik di MTs N Selorejo Blitar sebagai objek penelitiannya. Sehingga nantinya dapat dijadikan pertimbangan terhadap kebijakan pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. ABSTRACT Which has been known as Guru is a professional educator with the primary task of educating, teaching, guiding, directing, training, assessing, and evaluating students in early childhood education, formal education, elementary education, and secondary education. This definition gives attention that the teacher is one of the professional jobs that require special skills education process results conducted by the teacher education institute. Thus, it is clear that as professionals kateristik teachers are required to meet the school. Moral teaching means teaching about an inner form that looks at actions are (behavior). in its implementation, this means teaching the learning and teaching process in order to achieve the purpose of the good berakhak taught. Abiding by the above background and rationale that were, then the following problem formulation How activities and in the development of teachers' professional training in the subject, How training efforts in the formation of moral beliefs of the teachers in MTsN Selorejo learners, what factors inhibit the formation of professionalism teachers' moral beliefs. In accordance with the formulation of the problem and research objectives above, this research is included in the descriptive qualitative research because the researcher seeks to describe and explain all the facts and events that occurred in MTs mainly associated with the formation of the professionalism of teacher who teaches moral theology. The population used in this study is the classroom teacher VIII MTs N Selorejo Blitar Academic Year 2012/2013 by 2 teachers and 2 sample was taken by using purposive sample (sample intended). While to collect data, carried out by the method of observation (observation), the method of interview (interviews) and methods of documentation. Then, the results of the research analyzed using descriptive analysis method. Discussion and scrutiny of results obtained the following conclusions, and training activities in the formation of moral beliefs of the teachers in MTsN Selorejo learners in the teaching-learning process is good enough, as evidenced by the teacher's ability to make satpel, always make a good preparation for teaching, using props well, and always conduct the evaluation. Efforts to establish professionalism performed by the head of the school is upgrading, discipline and close supervision, sertivikasi, PLPG etc.. While the efforts made by teachers is further levels of education, reading, and discussion. The authors hope there is further research as a positive response in the education and training activities in the formation of the professionalism of teachers who teach moral theology courses to students at MTs N Selorejo Blitar as an object of research. So that they can be considered for education policy in improving the quality of education in Indonesia