Pembinaan moral siswa melalui Pendidikan Agama Islam di SMAN 6 Malang

ABSTRAK Pembinaan moral merupakan suatu misi yang paling utama yang harus dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam kepada siswa, strategi merupakan komponen yang berpengaruh dalam dunia pendidikan, terlebih terkait erat dengan proses pembinaan moral siswa yang nantinya sangat mempengaruhi tingkat pemahaman dan pengalaman nilai-nilai itu sendiri, apabila berpengaruh terhadap tingkat kesadaran siswa dalam mengamalkan nilai-nilai luhur, baik yang ada dalam lembaga atau diluar lembaga, baik yang bersifat formal atau non formal. Berkaitan dengan hal tersebut, maka skripsi ini mengkaji tentang “Pembinaan Moral Siswa Melalui Pendidikan Agama Islam di SMAN 6 Malang” tujuan penelitian ini adalah: 1. mengetahui bagaimana pembinaan moral siswa melalui Pendidikan Agama Islam di SMAN 6 Malang, 2. mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat pembinaan moral siswa di SMAN 6 Malang melalui Pendidikan Agama Islam, 3. mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan pembinaan moral siswa melalui Pendidikan Agama Islam. Sedangkan metode yang penulis gunakan dalam teknik pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara (interview), dokumentasi. Setelah data terkumpul kemudian dianalisa melalui metode deskriptif untuk data yang kualitatif. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan akhirnya menghasilkan sesuatu kesimpulan sebagai berikut: Pertama, pembinaan moral siswa melalui Pendidikan Agama Islam yaitu menekankan pada keteladanan dan pembiasaan. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode ceramah dan metode diskusi, kegiatan yang dilakukan guru dalam KBM membaca Al-Qur’an bersama selama 15 menit dan siswi putri wajib menggunakan jilbab dan berpakaian menutup aurat pada saat ada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kedua, faktor-faktor yang menghambat pembinaan moral siswa di SMAN 6 Malang melalui Pendidikan Agama Islam antara lain minimnya jam pelajaran Pendidikan Agama Islam, minimnya jumlah guru yang mengajar Pendidikan Agama Islam dan kurangnya kerjasama antar guru dalam kegiatan. Dan ketiga, upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan pembinaan moral siswa melalui Pendidikan Agama Islam, membaca do’a bersama pada awal dan akhir pelajaran, mewajibkan shalat jama’ah Dhuhur dan Jum’ah berjama’ah di sekolah, meningkatkan penambahan pemahaman pada ekstrakulikuler Badan Dakwah Islam (BDI), melakukan kegiatan amal jariyyah setiap hari Jum’ah, melaksanakan kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), dan melaksanakan istighosah pada saat akan ujian semester atau ujian nasional (UN). ABSTRACT Moral training is the main mission that must be done by Islamic education teachers for the students. The strategy is a component that influences in education, especially closely related to the training of student moral process that will affect the understanding level and the experience of its value, if it affects in the level of student awareness by practicing of good values, either in the institution or outside institution, whether it is formal or non-formal. Related to that case, this thesis examines about “The Training of Student Moral through Islamic Education in SMAN 6 Malang”. The purposes of this study are 1. Knowing how to train the student moral through Islamic Education in SMAN 6 Malang, 2. Knowing what factors that obstruct the training of student moral in SMAN 6 Malang through Islamic Education 3. Knowing the efforts to solve the training obstacles of student moral through Islamic education. Whereas the method that the author uses in data collection techniques involves; observation, interview, and documentation. After collecting the data is to analyze the data through descriptive methods for qualitative data. From the research that has done can be conclude: First, the training of student moral through Islamic education which emphasizes the exemplary and habituation. While the methods that used are a lecture and discussion methods, activities that have done by teacher in KBM (Teaching and Learning Activities) read the Quran together for 15 minutes and the female students are obligated to wear a veil and well mannered dress when there are subjects of Islamic Education. Second, the factors those obstruct the training of student moral in SMAN 6 Malang through Islamic education are the limited time for Islamic education lessons, and inadequate number of teachers who teach Islamic education and a lack of cooperation among teachers in activities. Third, the efforts that have done to solve the training obstacles of student moral through Islamic Education are reading a pray together at the beginning and the last lessons, obligating to pray Dhuhur together and praying Friday at school, increasing the addition of understanding in extra-curricular Islamic religious proselytizing agency (BDI), realizing charity activities every Friday, doing activities of the memorial day Islam (PHBI), and reading istiqhosah when facing the final examination or national exams (UN)