Implementasi standar kecakapan Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah (SKUA) dalam penanaman karakter religius pada siswa Kelas 3C di MI Negeri 2 Mojokerto

Latar belakang penelitian ini yaitu Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Mojokerto memiliki banyak program unggulan dan pembiasaan yang menarik salah satunya yaitu kegiatan Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah (SKUA). Dan SKUA ini terdapat pada pengembangan KMA 183 terkait dengan KI dan KD materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terdapat asmaul husna serta mata pelajaran Al-Qur’an, Akhidah Akhlak, dan Fiqih. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui Implementasi Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah (SKUA) dalam penanaman karakter religius pada siswa kelas 3C di MI Negeri 2 Mojokerto, 2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah (SKUA) dalam penanaman karakter religius pada siswa kelas 3C di MI Negeri 2 Mojokerto. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus yang bersifat kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Subjek dari penelitian ini yaitu karakter religius dengan objek penelitian Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah (SKUA). Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa: 1) Implementasi SKUA di MI Negeri 2 Mojokerto dilaksanakan dengan baik dan optimal. Dimana setiap pagi peserta didik membaca dan melafalkan amaliyah ubudiyah dan akhlaqul karimah yang terdapat pada buku pedoman SKUA dengan panduan dari guru kelasnya. 2) Faktor pendukung Implementasi Standar Kecakapan Ubudiyah dan Akhlaqul Karimah (SKUA) dalam penanaman karakter religius siswa kelas 3c di MI Negeri 2 Mojokerto yaitu adanya buku pedoman SKUA, terintegrasi dengan kurikulum madrasah sehingga SKUA sebagai pengembangan diri, terdapat buku pedoman SKUA, terdapat rapot khusus sebagai apresiasi hafalan dan penerapan materi SKUA, terdapat pendampingan guru kelas. Sedangkan faktor penghambat yaitu kurangnya kesadaran orangtua, kurangnya kepedulian guru kelas, latar belakang guru yang masih umum, dan masih terdapat siswa yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an