PERGERAKAN MASYARAKAT SENDI MENJADI KELOMPOK IDENTITAS SOSIAL

Setiap individu selalu mempunyai rasa keberpihakan yang mana dengan hal tersebut pada nantinya akan membawa individu ke dalam pola perilaku dan cara berfikir yang sama terhadap suatu pihak tertentu. Masyarakat Sendi merupakan sekumpulan individu yang bersama-sama membangun kembali identitasnya berupa Adat Istiadat, identitas tersebut diyakini sebagai warisan para leluhur mereka sebelum kemudian Sendi menjadi wilayah yang ramai penduduk seperti saat ini. Penelitian ini akan mendiskripsikan tentang pergerakan yang dilakukan masyarakat Sendi dalam membangun identitas sosial mereka; dengan tujuan merawat kembali kekhasan masyarakat Sendi yang dahulu pernah ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian etnografi untuk mengeksplorasi tentang kebudayaan dengan melihat dari sudut pandang masyarakat asli. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, observasi dan juga analisis untuk menggambarkan perspektif dari sebuah kebudayaan yang dilakukan masyarakat sendi; serta pengetahuan mengenai tempat yang di nilai memiliki kekhasan menurut masyarakat, penelitian ini menggunakan teori identitas sosial menurut Henri Tajfel yang di dalamnya mencakup mengenai proses terbentuknya identitas sosial, komponen dan juga faktor yang mempengaruhi terbentuknya identitas sosial. Hasil penelitian ini ialah Sendi merupakan wilayah yang ditempati oleh individu dari berbagai daerah di Pacet Selatan, individu tersebut merupakan keturunan asli dari leluhur yang dahulu menempati Sendi, Forum Perjuangan Rakyat (FPR) adalah wadah yang digunakan untuk mengumpulkan masyarkat keturunan asli Sendi; serta mengatur berbagai proses sosial yang ada di Sendi. masyarakat berusaha membangun kembali kebudayaan di wilayah tersebut dengan motivasi ingin merawat kembali adat serta tradisi leluhurnya untuk kemudian dijadikan acuan sebagai tata cara hidup di wilayah tersebut tanpa merusak ekosistem yang ada di sekitarnya