TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TINDAK PIDANA PROSTITUSI DI TEMPAT HIBURAN KARAOKE (Studi di Wilayah Hukum Kota Blitar)

Prostitusi merupakan perbuatan yang dilakukan oleh seorang wanita dengan menawarkan diri kepada laki-laki lain untuk berhubungan seksual, yang nantinya akan ditukarkan dengan uang atau barang sebagai bayaran dari kepuasan seksual, adanya berbagai faktor bagi seorang wanita sehingga melakukan perbuatan prostitusi, seperti faktor ekonomi, faktor sosial, faktor keluarga, dan lain-lain, prostitusi merupakan penyakit sosial yang dapat terjadi dimana-mana yang membuat pandangan buruk di masyarakat, Tempat hiburan karaoke merupakan tempat rekreasi keluarga namun bisa disalahgunakan sebagai tempat praktik prostitusi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, perlu diketahui Bagaimana modus tindak pidana prostitusi di tempat hiburan karaoke, kedua bagaimana penegakan hukum tindak pidana prostitusi ditempat hiburan karaoke. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis, sumber data primer diperoleh dari Polda Jatim, sumber data sekunder diperoleh dari buku, KUHP Pidana, jurnal, dan internet. Teknik pengumpulan data dari wawancara dengan masyarakat, penyidik Ditreskrimum Polda Jatim, penyidik reskrim Polres Blitar Kota, Kabid penegakan Perda Satpol PP Kota Blitar. Modus tindak pidana prostitusi yang dilakukan oleh pelaku adalah modus prostitusi terselubung karena menggunakan tempat hiburan karaoke sebagai tempat praktik terjadinya prostitusi, penegakan hukum tindak pidana prostitusi yang diberikan adalah hukuman pidana yang diberlakukan dalam 296 KUHP Pidana dan 506 KUHP Pidana. Faktor yang penghambat dalam pasal 296 KUHP Pidana dan 506 KUHP Pidana hanya dapat menjerat pelaku dan tidak dapat menjerat PSK maupun Konsumen pengguna jasa PSK