Integrasi Lean dan Agile untuk Transformasi Traditional Manufacturing Menuju Advance Manufacturing, Studi Kasus di PT. XYZ

Pada pasar yang persaingannya makin ketat, setiap perusahaan berusaha untuk menjadi yang terdepan dan menjadi pilihan utama bagi konsumennya. Agar mencapai tujuan tersebut, maka banyak perusahaan berusaha merancang ulang strategi kompetitif dan fungsionalnya termasuk strategi produksi yang adaptif terhadap kebutuhan konsumen. Strategi produksi dirancang ulang agar dapat meningkatkan nilai tambah dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Terdapat banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk memperbaiki proses produksi. Dua pendekatan yang populer adalah Lean Manufacturing dan Agile Manufacturing. Lean manufacturing adalah suatu praktik produksi yang mempertimbangkan segala pengeluaran sumber daya yang ada untuk mendapatkan nilai ekonomis dengan mengurangi segala bentuk pemborosan (waste) yaitu scrap and defects, over and under production, waiting time, inefficient transportation and handling, useless and excess inventories, extra processing, dan useless motion. Sedangkan Agile manufacturing merupakan suatu metode yang diterapkan perusahaan yang berdasarkan atas kapabilitas dan sumber keunggulan bersaing perusahaan untuk merespon lingkungan yang dinamis dan kompetitif serta tuntutan konsumen terhadap produk yang dikeluarkan oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang model integrasi Lean dan Agile manufacturing serta menganalisa dampak dari penerapan kedua konsep tersebut pada studi kasus di PT. XYZ. Perusahaan saat ini masih menerapkan sistem produksi dengan cara tradisional, berproduksi sesuai dengan order yang masuk. Bahan baku dipesan setelah ada order sehingga supplier akan ditekan untuk mengirim bahan baku secepat mungkin yang kadang berakibat pada jumlah dan/atau kualitas yang tidak sesuai. Integrasi konsep Lean dan Agile manufacturing menggunakan model ADDIE (Analysis, Design, Developtment, implementation, Evaluation) dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dilakukan sebagai upaya proses transformasi perusahaan menjadi advance manufacturing. Penelitian ini merupakan penelitian konstruktif dengan data primer diambil langsung pada uji coba dalam studi kasus di PT. XYZ