Adaptasi Fungsi Keluarga dengan Anak Autism Spectrum Disorder Usia Emerging Adulthood

Diagnosa anak dengan autisme menyebabkan banyak perubahan dalam sebuah keluarga, terutama bagi orangtua. Setelah diagnosa, orangtua akan mengalami banyak emosi negatif seperti sedih, cemas, stres, dan perasaan-perasaan buruk lainnya. Pengasuhan anak akan menjadi tantangan tersendiri dengan adanya perasaan-perasaan tersebut, terutama pada saat anak memasuki tahap perkembangan emerging adulthood. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui adaptasi fungsi keluarga dengan anak autisme berusia emerging adulthood. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan paradigma fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang laki-laki berusia 57 tahun dengan anak laki-laki ASD berusia 22 tahun, dan seorang perempuan berusia 53 tahun dengan anak laki-laki ASD berusia 20 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Data dianalisis menggunakan analisis tematik berdasarkan teori resiliensi dan Developmental Systems Model. Hasil penelitian menunjukkan: (1) kedua orangtua mengalami banyak perubahan dalam kehidupan selama masa pengasuhan anak, seperti perubahan dalam keseharian dan penyesuaian cara memberikan pendidikan pada anak, (2) partisipan terlibat aktif dalam perencanaan masa depan anak, (3) Tantangan yang dihadapi oleh partisipan berupa penyesuaian cara pemenuhan kebutuhan anak yang berbeda dari waktu ke waktu hingga memerlukan penyesuaian regulasi emosi terhadap perasaan negatif yang muncul saat mengasuh anak seperti dengan melakukan religious coping. Penelitian selanjutnya perlu menggali lebih jauh tentang kebutuhan ASD sesuai dengan tugas perkembangannya