Keabsahan Hukum Pembacaan Akta Notaris Terkait Unsur Pemaksaan dan Perampasan Hak

Tesis ini membahas mengenai unsur pemaksaan dan perampasan hak berkaitan dengan pembacaan dan penandatanganan akta oleh Notaris yang dianggap tidak rasional karena adanya kesan pembacaan akta dilakukan secara tergesa gesa. Hal ini menyebabkan salah satu pihak merasa tertekan dan tidak dapat berpikir secara bebas sehingga melakukan penandatanganan dengan terpaksa. Tesis ini menggunakan metode penelitian Conseptual Approach dan Statute Approach. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Notaris tidak dapat dikatakan melakukan pemaksaan dan perampasan hak karena tidak memenuhi unsur pemaksaan dan perampasan hak sebagaimana yang diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana, Kitab Undang Undang Hukum Perdata maupun kode etik. Oleh karena itu, Notaris tidak dapat dikenai pertanggungjawaban hukum selama melakukan pembacaan dan penandatanganan akta sesuai prosedur yang telah diatur