Evaluasi Pembelajaran Praktik Pola Pembelajaran Daring pada SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif di Kota Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem pembelajaran praktik melalui pola pembelajaran daring di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan CIPP. Subjek penelitian terdiri dari guru produktif dan siswa SMK TKRO. Pengumpulan data menggunakan angket dan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Angket dan pedoman wawancara divalidasi melalui expert judgment. Reliabilitas instrumen dianalisis menggunakan Alpha Cronbach, sedangkan hasil analisisnya menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) Konteks pembelajaran praktik di tengah pandemi Covid-19 yang telah mengharuskan pembelajaran praktik secara daring untuk sementara telah mengubah pola pembelajaran tidak seperti pembelajaran di SMK. Pembelajaran praktik secara daring lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan guru dan siswa daripada pencapaian target pembelajaran. (2) Input pembelajaran praktik secara daring yang utama yaitu guru, platform yang digunakan, media pembelajaran, kuota dan akses internet, kesiapan siswa, dan sarana praktik. Ketiadaan sarana praktik dalam pembelajaran daring merupakan suatu kekurangan yang fatal sehingga akan berdampak pada produk yang tidak sesuai harapan. (3) Proses pembelajaran praktik dengan input yang sangat terbatas dan kendala yang ada yaitu keterbatasan kuota dan ketiadaan sarana praktik telah mengkondisikan proses pembelajaran berada pada keadaan yang sangat rendah. Pembelajaran praktik secara daring dengan tanpa sarana praktik ini bertentangan dengan teori dalam pembelajaran kejuruan. (4) Produk yang dihasilkan tidak sesuai harapan siswa. Produk yang rendah bahkan sangat rendah dari pembelajaran praktik secara daring berpangkal dari ketiadaan sarana praktik serta hambatan lainnya yang dihadapi oleh guru dan siswa. (5) Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran praktik secara daring meliputi keterbatasan kuota, kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan platform, ketiadaan sarana praktik bagi siswa, dan kesulitan guru dalam memantau proses pembelajaran dan menilai hasil belajar