Perbedaan Pengaruh Model Discovery Learning dan Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Muatan Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Gugus Teuku Umar Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2019/202

Latar belakang pada penelitian ini adalah interaksi yang terjalin antara guru dengan peserta didik berjalan satu arah, kemudian metode yang digunakan didominasi berpusat pada guru. Penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan dengan pola true experimental design pretest-posttest control group design. Sampel pada penelitian ini yaitu 31 siswa SD Negeri Cebongan 01 Salatiga dengan diberikan perlakuan model Discovery Learning dan 31 siswa SD Negeri Noborejo 01 Salatiga dengan diberikan perlakuan model Problem Based Learning dengan kondisi awal kedua sekolah normal, homogen, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian setelah diberikan perlakuan model menunjukan bahwa kelas eksperimen 1 mencapai rata-rata sebesar 74,97. Sedangkan pada kelas eksperimen 2 mendapat rata-rata sebesar 69,03 dengan taraf signifikasinya adalah 0,002 atau p < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yaitu adanya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan model pembelajaran Problem based Learning pada muatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi perubahan wujud benda. Berdasarkan uji beda yang telah dilaksanakan penggunaan model discovery learning meiliki rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan model Problem Based Learning, sehingga dari hasil penelitian ini Discovery Learning lebih disarankan digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khususnya pada materi perubahan wujud benda