Lama Pemberian ASI Berhubungan dengan Status Gizi Balita

Indonesia merupakan negara berkembang yang masih memiliki masalah kesehatan terkait dengan status gizi balita. Status gizi balita merupakan keseimbangan antara kebutuhan dan asupan dari makanan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi status gizi adalah asupan zat gizi yang diperoleh. Asupan zat gizi yang diperoleh anak sejak lahir hingga usia 24 bulan diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan riwayat pemberian ASI dan riwayat awal pemberian makanan pendamping ASI terhadap status gizi balita (24-36 bulan) di wilayah kerja puskesmas Sidorejo-Kidul, Salatiga. Metode yang digunakan adalah menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran antropometri dan instrument kuesioner. Desain penelitian dengan kuantitatif korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariate dengan uji Chi-Square. Uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan lama pemberian ASI dan usia awal pemberian MP-ASI terhadap status gizi balita (24-16 bulan). Hasil penelitian berdasarkan uji Chi- Square didapatkan variabel pemberian ASI eksklusif (p= 0,591), pemberian kolostrum (p= 0,614), pemberian susu formula/minuman lain 0,05). Pemberian ASI ≥ 2 tahun terdapat hubungan yang signifikan dengan status gizi balita (24-36 bulan) menurut indeks BB/U (p 0,05). Breastfeeding ≥ 2 years has a significant correlaction to nutrition status of children under five (24-36 months) according to the BB/U index (p < 0,05)