Hubungan antara Perceived Discrimination dan Kualitas Hubungan Romantis pada Pasangan Etnis Tionghoa-Indonesia dan Indonesia Asli

Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa-Indonesia masih ada sampai sekarang. Pada makalah ini diskriminasi dilihat dalam konteks hubungan romantis pada pasangan Tionghoa-Indonesia dan Indonesia asli, khususnya dari sudut pandang mereka yang tergolong etnis Tionghoa-Indonesia. Metode kuantitatif dan kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Namun, makalah ini hanya melaporkan analisis kualitatif yang diperoleh dari wawancara terhadap dua subyek dari etnis Tionghoa-Indonesia yang sudah menjalin hubungan romantis minimal selama 6 bulan dengan pasangan beretnis Indonesia asli, masing-masing dengan yang berbeda agama dan yang beragama sama. Hasil wawancara dianalisis dengan menggunakan kerangka pikir dari Contrada, Ashmore, Gary, Coups, Egeth, Sewell, dan Chasse (2001) tentang faktor-faktor yang memengaruhi perceived discrimination. Dari wawancara diketahui bahwa intensitas perceived discrimination terkait dengan seberapa jauh subyek memiliki pengalaman yang menumbuhkan sikap tolerannya. Selain itu, kesamaan keyakinan ternyata menjadi jembatan dari perbedaan etnis. Implikasi dari hasil penelitian ini penting bagi pembangunan manusia Indonesia yang diharapkan tidak lagi membeda-bedakan individu berdasarkan etnis/suku dan agama, demi terpeliharanya Negara Kesatuan Republik Indonesia