SANKSI HUKUM BAGI PELAKU ZINA GHAIRU MUHSAN MENURUT HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA LUBUK RUSO KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANG HARI)

Sanksi hukum bagi pelaku zina ghairu muhsan bertujuan untuk mengetahui ketentuan sanksi, keputusan dalam menjatuhkan sanksi, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan dalam penerapan sanksi hukum bagi pelaku zina ghairu muhsan menurut hukum adat dan hukum Islam di Desa Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pertama denda adat berupa denda dan sanksi sosial pengusiran dari kampung halamannya. Denda yang diberlakukan adalah denda berupa benda yaitu seekor kambing, 100 gantang beras, 20 buah kelapa, selemak semanis, seasam segaram dan kain putih sepanjang 10 meter. Dendaa di tetapkan oleh ketua lembaga adat dan di setujui kedua belah pihak dan masyarakat adat setempat. Kedua sanksi Hukum Islam terhadap pelaku zina ghairu muhsan adalah di dera sebanyak 100 kali dan pengasingan selama kurun waktu satu tahun. Ketiga Persamaan antara hukum adat dan hukum Islam dalam menerapkan sanksi kepada penzina ghairu muhsan adalah sama-sama memberikan impac jera kepada kedua pelaku dan sebagai bentuk pencegahan dan menolak kemaksiatan