PELAKSANAAN PERJANJIAN BAGI HASIL PENGELOLAAN TAMBAK GARAM ANTARA PENGELOLA DENGAN PEMILIK TAMBAK (STUDI DESA PIJOT, KECAMATAN KERUAK KAB. LOMBOK TIMUR)

Penelitian ini membahas tentang tinjauan pelaksanaan perjanjian bagi hasil pengelolaan tambak garam antara pengelola dengan pemilik tambak studi Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui bagaimana bentuk perjanjian bagi hasil pengelolaan garam antara penggarap dengan pemilik tambak di Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. 2) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan perjanjian bagi hasil pengelolaan tambak garam di Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Adapun jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1) Pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach), 2) Pendekatan Sosiologis (Sosiologis Approach). Jenis dan sumber bahan dan data yang digunakan adalah: 1) Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data di lapangan. Berdasarkan hasil argumen baik dengan informan, misalnya pemilik lahan, petani garam, atau pemerintah desa. 2) Data sekunder atau kepustakaan atau dikenal sebagai bahan hukum dalam penelitian hukum. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu adalah data yang diperoleh dengan cara mempelajari dan mengkaji bahan-bahan kepustakaan (literature research) yang berupa bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier, yang dapat diperoleh dari jurnal, buku, internet, atau kamus. Hasil dari penelitian ini adalah 1) Bentuk perjanjian bagi hasil tambak garam di Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur berupa bentuk perjanjian bagi hasil pengelolaan tambak garam antara penggarap dengan pemilik tambak di lakukan secara lisan, berdasarkan pertimbangan bahwa perbuatan tersebut sudah dilakukan secara turun temurun berdasarkan asas kepercayaan. Bila dikaji berdasarkan kitab undang-undang hukum perdata bawah perjanjian baik dalam bentuk lisan maupun tertulis itu tetap dinyatakan sah sepanjang memenuhi ketentuan Pasal 1320 Hukum Perdata. 2) Pelaksanaan perjanjian bagi hasil tambak garam di desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur itu dilakukan melalui empat tahap diantaranya tahap negosiasi atau kesepakatan dimana pada tahap ini pihak dari pemilik tambak dan penggarap melakukan perjanjian yang akan disepakati bersama setelah tahap negosiasi disepakati maka selanjutnya tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan perjanjian kemudian tahap ketiga, hak dan kewajiban pemilik tambak maupun penggarap tambak dimana kewajiban dari pada penggarap adalah mengelola, mengurus, atau menggarap garam yang sudah disepakati sedangkan kewajiban dari pemilik tambak adalah memberi kebebasan kepada penggarap dalam pengelolaan tambak garam setelah pelaksanaan sudah dilakukan maka terakhir adalah selesainya perjanjian dimana penggarap berhak menerima upah atau bagi hasil tersebut