PELAKSANAAN DIVERSI BAGI TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN ANAK DI TINGKAT PENYIDIKAN

Penelitian ini tentang “Pelaksanaan Diversi Bagi Tindak Pidana yang Dilakukan Anak di Tingkat Penyidikan”. Permasalahan penelitian ini bagaimana pelaksanaan diversi bagi anak yang melakukan tindak pidana di Polres Pekalongan Kota dan Bagaimana hambatan pelaksanaan diversi bagi tindak pidana yang dilakukan oleh anak serta bagaimana cara mengatasinya. Pendekatan yang digunakan yaitu yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan diversi bagi anak yang melakukan tindak pidana di Polres Pekalongan Kota dilaksanakan berdasarkan KUHAP, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak dan Telegram Rahasia Kabareskrim Polri No. Pol.: TR/1124/XI/2006. Pelaksanaan diversi melalui beberapa tahap antara lain pemanggilan para pihak, musyawarah, pembuatan berita acara diversi, permohonan penetapan hakim, penghentian penyidikan dalam hal diversi berhasil atau melimpahkan berkas perkara kepada kejaksaan dalam hal diversi gagal. Hambatan pelaksanaan diversi bagi tindak pidana yang dilakukan oleh anak antara lain Keterbatasan Sumber Daya Manusia, adanya perbedaan pendapat mengenai ketentuan syarat diversi, proses diversi dipergunakan sebagai ajang pemerasan oleh korban dan adanya jeda waktu dalam pemberian ganti rugi. Cara mengatasinya dengan meningkatkan profesionalisme dan pemahaman diversi pada anggota Polri, koordinasi antar penegak hukum dalam penyelesaian perkara pidana anak, melakukan mediasi dalam musyawarah untuk mencapai kesepakatan diversi dan menerapkan kewajiban lapor pada anak hingga dilaksanakannya kesepakatan diversi