PENERAPAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN ANAK

Dodi Rizki Adi Nugroho. “Penerapan Restorative Justice dalam Penyelesaian Tindak Pidana Pencurian dengan Kekerasan yang Dilakukan Anak”. Skripsi. Tegal: Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Pancasakti Tegal. 2022. Kejahatan pencurian tidak hanya dilakukan oleh orangorang dewasa, namun anak-anak atau orang dibawah umur juga melakukan kejahatan pencurian. Anak yang melakukan tindak pidana dalam konteks hukum positif yang berlaku di Indonesia tetap harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, namun demikian mengingat pelaku tindak pidana masih di bawah umur maka proses penegakan hukumnya dilaksanakan secara khusus. Alternatif penyelesaiannya dengan pendekatan keadilan demi kepentingan anak dan mempertimbangkan keadilan bagi korban yang disebut pendekatan restorative justice. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan restorative justice dalam penyelesaian tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dilakukan anak dan mengetahui bentuk penyelesaian terhadap tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dilakukan anak pada putusan nomor 1/Pid.Sus.Anak/ 2021/PN Slw. Jenis penelitian adalah penelitian kepustakaan dengan pendekatan penelitian adalah penelitian hukum yuridis normatif. Sumber data utamanya adalah data sekunder. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Penerapan restorative justice dalam penyelesaian terhadap tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dilakukan anak di bawah umur dapat dilakukan melalui mediasi atau musyawarah dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula dalam menyelesaikan konflik anak. Penanganan terhadap tindak pidana pencurian ringan apabila syarat-syarat atau kriteria restorative justice telah terpenuhi dilakukan dalam forum mediasi penal di ruang mediasi, dengan tujuan pemulihan bagi pelaku, korban dan masyarakat. Apabila tidak berhasil maka penerapan restorative justice dapat dilakukan dengan mengupayakan diversi. 2) Bentuk penyelesaian terhadap tindak pidana pencurian dengan kekerasan yang dilakukan anak pada putusan nomor 1/Pid.Sus.Anak/ 2021/PN Slw dengan penerapan restorative justice melalui implementasi Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Peran Balai Pemasyarakatan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sudah dilaksanakan secara serius dengan memberikan rekomendasi-rekomendasi sesuai Pasal 82 agar meringankan putusan dakwaan, yaitu perawatan di LPKA (Lembaga Pembinaan Khusus Anak) adalah lembaga atau tempat anak menjalani masa pidananya. Kata Kunci: restorative justice, pencurian dan anak