Evaluasi Kesesuaian Citra Visual, Koridor Jl. Letjen Suprapto di Kawasan Kota Lama Semarang dengan Gaya Arsitektur Kolonial Belanda

Citra visual sebuah koridor jalan memiliki peranan dalam memberikan pengalaman ruang bagi mereka yang melewatinya. Begitu pula pada koridor jalan Letjen Suprapto di kawasan Kota Lama Semarang yang sejak awal pengembangannya memang dikonsepkan menjadi Little Netherland di pulau Jawa. Sehingga sudah seharusnya elemen pembentuk citra visual kota dengan nuansa Belanda seharusnya muncul dan dirasakan oleh mereka yang melewatinya. Kawasan Kota Lama Semarang sendiri telah mengalami perubahan yang sangat signifikan sejak awal proses revitalisasinya dimulai hingga selesai fase pertama pada tahun 2019. Terdapat beberapa aspek yang dikejar pada fase pertama ini yaitu seperti drainase jalan, pemasangan batu andesit dan street furniture. Dari ketiga aspek tersebut street furniture menjadi satu hal yang memiliki pengaruh besar terhadap citra visual jalan Letjen Suprapto. Sehingga tujuan pada penelitian kali ini adalah untuk mengevaluasi kesesuaian perancangan street furniture jalan Letjen Suprapto dengan gaya arsitektur Belanda. Metode yang digunakan adalah dengan metode kuantitatif deskriptif dengan menganalisa street furniture yang ada pada jalan letjen suprapto dan membandingkannya dengan teori gaya arsitektur kolonial Belanda di Indonesia. Pada akhir penelitian ditemukan bahwa terdapat beberapa elemen street furniture pada jalan Letjen Suprapto yaitu lampu jalan, pembatas jalan, tempat sampah, elemen penghias dan charger box yang ternyata belum sesuai dengan gaya arsitektur kolonial Belanda. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama karena dapat menghilangkan nyawa Littlel Netherland di koridor jalan ini