Pemetaan Penyebaran Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa Tahun 2019-2021

Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes sp. Puskesmas Oesapa merupakan salah satu puskesmas yang memiliki kasus Demam Berdarah Dengue tertinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang pada tahun 2019 jumlah kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa terdapat 103 kasus, pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 153 kasus, dan pada Tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 96 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemetaan berdasarkan waktu, golongan umur dan kepadatan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional untuk mengukur tingkat resiko dan akibat kasus yang ada pada objek penelitian dan melakukan pengukuran terhadap semua variabel yaitu berdasarkan waktu, golongan umur, dan kepadatan penduduk. Populasi adalah semua data pasien yang menderita DBD yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa. Sampel yang akan diambil adalah semua data pasien yang terdaftar di buku registrasi Puskesmas Oesapa tahun 2019-2021. Data sekunder yang diperoleh dari Puskesmas Oesapa yang terkait dengan jumlah kasus DBD tahun 2019, 2020, dan 2021. Data dianalisa secara deskriptif kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan peta. Hasil penelitian ini yaitu peta sebaran penderita DBD berdasarkan waktu tertinggi pada tahun 2020 yaitu 153 kasus dan terendah pada tahun 2021 yaitu 96 kasus. Total penderita golongan umur sebagian besar golongan umur ≤15 tahun yaitu 56 penderita pada tahun 2019, 84 penderita pada tahun 2020, dan 68 penderita pada tahun 2021. Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa tergolong dalam klasifikasi penduduk dengan penduduk yang sangat padat disetiap kelurahan. Jumlah kasus penyakit DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Oesapa semakin meningkat pada tiga tahun terakhir. Dari data tersebut disarankan agar meningkakan promosi kesehatan, meningkatkan peran serta masyarakat seperti melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan menguras, menutup, mengubur (3M)