Distribusi, Pola Pengobatan dan Angka Kesembuhan Penyakit Malaria Pada Era COVID-19 di RSUD Sele Be Solu Kota Sorong Periode Maret 2020 – Desember 2021

Penyakit Malaria telah terjadi di seluruh indonesia, terutama di wilayah timur. Tercatat ada 4.182 kasus malaria hingga Agustus 2018 yang terjadi di Provinsi Papua Barat dan 2.346 kasus Malaria yang terjadi di Kabupaten Manokwari atau hampir 50 %. Di urutan kedua di isi oleh Kabupaten Manokwari Selatan dengan 692 kasus dan yang ketiga, 286 kasus oleh Kabupaten Teluk Wondama. Di Era COVID-19, pola pengobatannya dengan memberikan obat chloroquine sebagai obat terapi, sedangkan dibagian daerah endemis malaria yaitu NTT, Papua dan Papua Barat masih banyak ditemukan kasus malaria. Penelitian ini mencoba menyajikan gambaran Distribusi, Pola Pengobatan dan Angka Kesembuhan Penyakit Malaria pada Era COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong Periode Maret 2020 – Desember 2021. Metode penelitian ini adalah studi epidemiologi deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan meneliti data dari Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong. Hasilnya sebanyak 87 pasien dari 127 pasien memenuhi yang kriteria inklusi, diantaranya sebanyak 43 pasien pria (49,4%) dan 44 pasien wanita (50,6%). Kelompok usia pasien terbanyak yang mengalami malaria yaitu usia 18-29 tahun sebanyak 40 pasien (46,0%). Jenis plasmodium yang didapatkan terbanyak yaitu plasmodium vivaks sebanyak 47 pasien (54,0%)./ Malaria has occurred throughout Indonesia, especially in the eastern region. There were 4,182 malaria cases recorded as of August 2018 in West Papua Province and 2,346 malaria cases in Manokwari Regency or almost 50%. In the second place was filled by South Manokwari Regency with 692 cases and the third, 286 cases by Teluk Wondama Regency. In the COVID-19 era, the pattern of treatment was to provide chloroquine as a therapeutic drug, while malaria endemic areas, namely NTT, Papua and West Papua, were still found to have malaria cases. This study tries to present an overview of the distribution, treatment patterns and cure rates for malaria in the COVID-19 era at General Hospital of Sele Be Solu of the Sorong City for the period March 2020 – December 2021. This research method is a descriptive epidemiological study that uses a cross sectional approach by examining data from General Hospital of Sele Be Solu of the Sorong City. The results were 87 patients out of 127 patients met the inclusion criteria, including 43 male patients (49.4%) and 44 female patients (50.6%). The age group of patients with the most malaria was 18-29 years as many as 40 patients (46.0%). The most common type of plasmodium was Plasmodium vivax as many as 47 patients (54.0%)