POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA MANGROVE DI SUNGAI RINDU KECAMATAN BABELAN SEBAGAI DESTINASI WISATA DI KABUPATEN BEKASI

Abundant natural resources along with the inherent culture make Indonesia one of the places that are often glimpsed by both domestic and foreign tourists. One of them is in Bekasi Regency which is located in West Java Province. There are objects that have the potential to be developed as ecotourism objects, namely the Mangrove Forest located in the Rindu River, Hurip Jaya Village, Babelan District, Bekasi Regency. The purpose of this study was to determine the potential for Mangrove Ecotourism Development in Sungai Rindu, Babelan District, as a Tourist Destination in Bekasi Regency. This study uses a quantitative descriptive research method that is strengthened by Situational Analysis (SWOT). The data collection techniques used in this study were observation, interviews, documentation and literature studies to be able to determine the ecotourism potential and the potential of mangrove forests in the Rindu River by scoring at each point with each category to be able to produce appropriate data in the Rindu River. The results obtained show that the mangrove ecotourism object in the Rindu River has a lot of potential. In addition to tourism potential, this tourist attraction has economic potential, social and cultural potential. Processing of fish and shrimp can be made into shrimp paste, crackers and salted fish. Mangrove processing can be made into lunkhead, pudding and syrup. All of these potentials are factors that affect the attachment of tourists in general.Sumber daya alam yang melimpah beserta kebudayaan yang melekat membuat Indonesia menjadi salah satu tempat yang sering dilirik wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Salah satunya di Kabupaten Bekasi yang terdapat di Propinsi Jawa Barat. Terdapat objek yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek ekowisata yaitu Hutan Mangrove yang berada di Sungai Rindu, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Potensi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Sungai Rindu Kecamatan Babelan Sebagai Destinasi Wisata di Kabupaten Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yang diperkuat dengan Analisis Situasional (SWOT). Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi literatur untuk dapat menentukan potensi ekowisata dan potensi hutan mangrove di Sungai Rindu dengan pemberian skoring pada setiap titik dengan masing-masing kategori untuk dapat menghasilkan data yang sesuai di Sungai Rindu. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa objek ekowisata mangrove di Sungai Rindu mempunyai banyak potensi. Selain terdapat potensi wisata, pada objek wisata ini terdapat potensi ekonomi, potensi sosial dan budaya. Pengolahan ikan dan udang dapat di jadikan terasi, kerupuk dan ikan asin. Pengolahan mangrove dapat di jadikan dodol, pudding dan sirup. Semua potensi ini merupakan faktor yang mempengaruhi keterikatan wisatawan pada umumnya