EFEKTIVITAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN DANA DESA DI KABUPATEN PASAMAN BARAT (STUDI KASUS DI NAGARI MAJU DAN NAGARI BERKEMBANG)

Dana desa diberikan keleluasaan dalam penggunaannya kepada pemerintah nagari. Bermanfaat atau tidaknya dana desa bagi masyarakat dapat terlihat dari bagaimana dana desa tersebut digunakan khususnya dalam pemberdayaan masyarakat, dimana taraf tercapainya tujuan dana desa pada bidang pemberdayaan masyarakat dilihat dari efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan menganalisis efektivitas pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana desa pada nagari maju dan nagari berkembang di Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian menggunakan metode studi multi-kasus (multiple case study) yang didukung dengan survei. Data dikumpulan dengan wawancara mendalam terhadap 8 informan kunci, dan responden dengan kuesioner terhadap 70 sampel. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengetahui proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, serta analisis kuantitatif untuk mengetahui tingkat efektivitas pemberdayaan masyarakat dengan memberi pengkodean (1, 2, dan 3) terhadap 19 pernyataan dalam kuisioner dengan skor 19-31,7 termasuk kategori tidak efektif, skor >31,7-44,4 kurang efektif dan skor >4,4-57 termasuk kategori efektif. Hasil penelitian menunjukkan belum terlihat proses pemberdayaan masyarakat yang baik pada kedua nagari dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana desa. Terlihat dari belum terlibatnya masyarakat nagari dalam menentukan kegiatan pemberdayaan, mengakibatkan banyak masyarakat tidak memahami tujuan dan pentingnya kegiatan pemberdayaan masyarakat. Efektivitas pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana desa masih belum efektif. Pada kedua nagari dalam penelitian terdapat perbedaan tingkat efektivitas pemberdayaan masyarakat, nagari maju berada pada kategori kurang efektif (37,4) dan pada nagari berkembang berada pada kategori tidak efektif (31,6). Oleh karena itu pada seluruh proses kegiatan pemberdayaan harus melibatkan masyarakat nagari dan diperlukannya peningkatan peran pendamping desa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat nagari terkait tujuan dan pentingnya kegiatan tersebut, sehingga masyarakat berperan dan terlibat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan dapat berkelanjutan