TINJAUAN KRIMINOLOGI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

ABSTRAK Pesatnya arus mordenisasi serta cepatnya perkembangan teknologi, membawa perubahan yang sangat signifikan dalam pola pergaulan, perilaku, dan moral seseorang, sehingga banyak kejahatan yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat baik kejahatan fisik maupun kejahatan psikis. Saat ini kejahatan yang banyak disoroti terjadi dalam masyarakat adalah kejahatan pencabulan terhadap anak. Pelaku dari kejahatan ini kebanyakan berasal dari keluarga atau orang terdekat korban. Tindak pidana pencabulan terhadap anak diatur khusus dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak kemudian PERPU Nomor 1 Tahun 2016 dan ditetapkan sebagai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua Undangundang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Pelindungan Anak. Dengan adanya aturan ini diharapkan dapat membuat seseorang takut melakukan perbuatan tindak pidana pencabulan terhadap anak, namun kenyataan yang terjadi berbanding terbalik, kasus tindak pidana pencabulan terhadap anak malah semakin meningkat khususnya yaitu di Kota Padang yang sangat meresahkan masyarakat. Pada tahun 2018 ada 73 kasus, 2019 ada 47 kasus, 2020 ada 41 kasus, 2021 ada 65 kasus. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa yang menyebabkan meningkatnya tindak pidana pencabulan terhadap anak, apa kendala yang ditemui dalam penanggulangan dan bagaimana upaya penanggulangannya. Dalam penelitian ini penulis meneliti di wilayah hukum Polresta Padang dengan menggunakan metode penelitian empiris atau yuridis sosiologis, penulis akan mengkaji bagaimana norma-norma hukum dan teori yang ada lalu bagaimana kaitannya terhadap fakta permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Dari penelitian penulis mendapatkan hasil, Pertama, faktor penyebab meningkat tindak pidana pencabulan terhadap anak, faktor internal yaitu rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi, minuman keras, kelainan seks, psikologis, kemudian faktor eksternal yaitu faktor teknologi dan sosial media, faktor\ud kelalaian orang tua, pergaulan bebas, faktor lingkungan, kurangnya sosialisasi seks sejak dini, peranan korban, kelainan seks. Kedua, kendala yang ditemui Polresta Padang yaitu tidak adanya pengaduan dari pihak korban, sulit mendapatkan keterangan korban yang trauma, kurang profesional para penyidik, kurang pelatihan khusus, sulit mendapatkan keterangan dari saksi. Ketiga, upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Polresta Padang adalah melalui upaya preventif yaitu menitikberatkan pada pencegahan sebelum kejahatan terjadi dan upaya represif yaitu menitikberatkan pada pemberantasan setelah kejahatan terjadi. Kata Kunci : Tinjauan Kriminologi, Pencabulan, Anak ; Polresta Padan