PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR NAGARI KAMANG MUDIAK SEBAGAI BAHAN PENGISI PADA PERKERASAN AC-BC

Peningkatan jumlah kendaraan bermotor terjadi di indonesia tiap tahunnya. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor tersebut maka pembangunan jalan raya yang berperan penting sebagai prasarana transportasi harus menggunakan material yang bagus serta pemeliharaan berkala agar dapat memberikan layanan yang optimal. Salah satu komponen yang berperan dalam kualitas perkerasan jalan raya adalah filler atau bahan pengisi. Salah satu daerah di indonesia yaitu sumatera barat terdapat potensi batuan yang kaya akan mineral dan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai keperluan. Diketahui terdapat puluhan juta ton kapur yang ada pada bukit kapur di Jorong Durian, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kapur merupakan hasil dari proses pengolahan batu kapur yang dipecah lalu dibakar menjadi partikel kecil. Kapur memiliki sifat fisika dan kimia yang dimanfaatkan masyarakat untuk pertanian, bahan bangunan, maupun salah satu material dalam perkerasan jalan raya. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk melihat dampak penambahan kapur jorong durian nagari kamang mudiak kecamatan kamang magek sebagai filler atau bahan pengisi pada campuran Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC). Pengujian menggunakan variasi kapur 0%, 25%, 50%, 75%,100% terhadap berat filler pada campuran perkerasan. Pengujian dilakukan dengan melihat karakteristik marshall pada campuran perkerasan. Hasil dari penelitian penggunaan kapur sebagai filler pada campuran AC-BC didapatkan kadar kapur optimum sebesar 50% terhadap berat filler memberikan pengaruh kenaikan stabilitas sebesar 7,29% dengan nilai 1.595,118 kg, kenaikan kelelehan sebesar 6,85% dengan nilai 3,633 mm, kenaikan MQ sebesar 8,71% dengan nilai 440,094 kg/mm, kenaikan VFB sebesar 14%, penurunan VIM sebesar 38,65% dan penurunan VMA sebesar 10,28%