Kajian Perubahan Mutu Buah Alpukat (Persea americana Mill) Setelah Penjatuhan

Buah alpukat merupakan salah satu hasil komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan digemari oleh masyarakat. Buah ini salah satu jenis buah klimaterik yang mampu memproduksi etilen lebih banyak, terutama saat buah mengalami luka. Penanganan pascapanen sangat diperhatikan yaitu salah satunya proses grading untuk mencegah terjadinya kerusakan di lapangan yang menyebabkan mutu buah alpukat menjadi rendah. Kegiatan grading di lapangan biasanya dilakukan selesai panen dengan jarak penjatuhan berkisar antara 20 cm-60 cm. Alas yang digunakan pada saat grading memiliki banyak ragam, diantaranya keramik, keranjang serta karton. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis perubahan mutu buah alpukat berdasarkan ketinggian penjatuhan dan jenis permukaan tumbukan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan menggunakan 2 faktor yaitu faktor ketinggian jatuh dan jenis permukaan tumbukan. Dalam penelitian ini buah alpukat dijatuhkan pada beberapa ketinggian, yaitu 20 cm, 40 cm dan 60 cm dengan jenis permukaan tumbukan berupa keramik, keranjang plastik dan karton. Penelitian ini menggunakan alat uji jatuh dan kamera sebagai alat perekam. Jenis buah alpukat yang digunakan adalah buah alpukat varietas mentega Solok berumur 180 hari. Berdasarkan hasil penelitian, parameter energi tumbukan, susut bobot, total padatan terlarut, warna, pH dan kekerasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penelitian ini. Hasil penelitian dapat disimpulkan perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan ketinggian penjatuhan 20 cm dan jenis permukaan tumbukan karton dengan umur simpan hingga 9 hari, karena dapat mempertahankan mutu lebih lama dibandingkan perlakuan lainnya setelah kontrol