Populasi Kumbang Malam (Coleoptera: Scarabaeidae) dan Persentase Tanaman Terserang pada Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Fase Main Nursery

Seiring dengan pesatnya perkembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia maka kebutuhan bibit juga akan semakin meningkat. Pembibitan merupakan masa yang sangat rawan terhadap hama dan penyakit karena disebabkan oleh sensitivitas morfologi bibit yang sangat responsif. Hama utama yang menyerang pada pembibitan kelapa sawit adalah kumbang malam. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis, populasi dan persentase tanaman terserang yang disebabkan oleh kumbang malam pada pembibitan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada fase main nursery. Penelitian ini dilaksanakan di pembibitan kelapa sawit CV. Agro Unggul Sejati yang berada pada Nagari Sungai Kambut, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini menggunakan metode survei. Tanaman sampel ditentukan secara sistematis sebanyak 10% dari jumlah bibit pada setiap blok pengamatan. Pemerangkapan kumbang malam dilakukan dengan menggunakan lampu perangkap yang dipasang sebanyak dua perangkap pada setiap blok pengamatan. Pengamatan persentase tanaman terserang dilakukan dengan cara menghitung tanaman sampel yang terserang dan tidak terserang. Ditemukan dua jenis kumbang malam pada pembibitan kelapa sawit di CV. Agro Unggul Sejati yaitu Apogonia expeditionis Ritsema dan Adoretus compressus Webb. Ciri morfologi A. expeditionis berwarna hitam mengkilat dan berukuran 8,5-11 mm sedangkan A. compressus berwarna cokelat kemerahan, dengan panjang tubuh berkisar antara 1-1,5 cm. Serangan hama kumbang malam dapat mengakibatkan robekan yang cukup besar pada daun bibit kelapa sawit. Populasi A. compressus lebih banyak ditemukan dibandingkan A. expeditionis. Jenis A. compressus didapatkan sebanyak 45 ekor sedangkan A. expeditionis sebanyak 29 ekor. Persentase tanaman terserang yang disebabkan oleh kumbang malam pada lahan pembibitan kelapa sawit fase main nursery berkisar antara 11,12 - 37,03 %