IMPROVISASI MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP DENGAN MENGONTROL EVAPORATOR DAN KONDENSOR

Saat ini teknologi pendingin udara tidak lagi dianggap sebagai kemewahan melainkan kebutuhan yang sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan hidup manusia. Ini dibuktikan dengan peningkatan permintaan untuk aplikasi pada fasilitas publik, industri, perkantoran dan perumahan. Sistem refrigerasi kompresi uap merupakan sistem pendinginan yang menggunakan fluida kerja yang disebut refrigeran. Sistem refrigerasi kompresi uap memiliki komponen utama seperti kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator. Komponen-komponen dirakit untuk menjalankan sistem. Panas yang diserap oleh evaporator per satuan massa disebut efek refrigerasi. R-22 adalah refrigeran yang digunakan dalam siklus kompresi uap. Kondensor dan evaporator merupakan komponen yang menukarkan energi pada refrigeran yang mengaliri sistem refrigerasi kompresi uap dengan lingkungan sekitarnya. Untuk mengoptimalkan pertukaran panas evaporator dan kondensor memerlukan kipas angin sebagai pendorong udara untuk mempercepat laju aliran udara. Pada saat ini, kebanyakan pengontrolan kipas angin sistem refrigerasi kompresi uap masih menggunakan sistem pengontrolan yang konvensional dimana penggunaannya kurang efektif. Pada tugas akhir ini, desain sistem pengontrolan motor fan mesin pendingin kompresi uap digabungkan dengan sensor termokopel dan arduino sebagai mikrokontroler. Motor kipas pada evaporator dan motor kipas kondensor akan dikendalikan dengan menggunakan arduino dengan menangkap input yang diberikan oleh sensor. Pengendalian tersebut menggunakan dua metode yaitu sistem kendali konvensional dan variable speed drive (VSD) berdasarkan pengaturan temperatur. Ini mempengaruhi kecepatan pendinginan, konsumsi daya, dan koefisien kinerja (COP) sistem. Hasil akhir yang di dapatkan setelah menambahkan pengaturan kecepatan dengan metoda kontrol VSD yaitu meningkatkan kinerja sistem mesin refrigerasi kompresi uap jika dibandingkan dengan sistem kontrol on-off/konvensional. Pengaruh penambahan kontrol pada komponen kondensor membuat temperatur keluaran evaporator lebih stabil pada temperatur pengaturan namun untuk nilai COP menjadi berkurang dan pendinginan sedikit melambat