PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa) METODE SRI-JAJAR LEGOWO SERTA PENEKANAN GULMA DENGAN PERBEDAAN WAKTU PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI

The System of Rice Intensification (SRI) dan jajar legowo merupakan suatu metode yang dapat meningkatkan produktivitas padi. Namun, dalam penerapan metode SRI terdapat permasalahan yaitu banyaknya gulma yang tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui waktu pemberian mulsa jerami padi yang efektif terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil padi (Oryza sativa) metode SRI-Jajar legowo serta penekanan gulma. Penelitian ini telah dilaksanakan pada lahan sawah di Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok dan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Andalas, pada bulan Agustus sampai Desember 2021. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini terdiri dari perbedaan waktu pemberian mulsa jerami yaitu 1, 2, 3 dan 4 minggu setelah tanam. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam dan perlakuan yang F hitungnya lebih besar dari F tabel 5 %, maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian mulsa jerami padi metode SRI-Jajar Legowo satu dan dua minggu setelah tanam dapat menekan pertumbuhan gulma, dilihat dari jumlah biomassa gulma yang dihasilkan lebih sedikit jika dibandingkan dengan pemberian tiga dan empat minggu setelah tanam, serta dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Kemudian pemberian mulsa jerami padi metode SRI-Jajar Legowo satu dan dua minggu setelah tanam didapatkan pertumbuhan tanaman terbaik dan hasil tertinggi yaitu 6,21 dan 5,85 ton/ha