PERAN INDONESIA DALAM CODE OF CONDUCT IN THE SOUTH CHINA SEA PASCA 2016

Peran aktif Indonesia dalam mendorong disahkannya Code of Conduct in the South China Sea mendapat respon negatif dari Tiongkok. Pada tahun 2016, Tiongkok melakukan provokasi terhadap Indonesia untuk memecahkan konsentrasi Indonesia dalam mendorong disahkannya CoC. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis peran Indonesia dalam mendorong disahkannya CoC pasca provokasi Tiongkok tahun 2016. Penelitian ini menggunakan konsep Foreign Policy dari K.J. Holsti. Teknik pengumpulan data dan analisis menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif analisis. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis menggunakan konsep foreign policy milik K.J. Holsti, ditemukan bahwa terdapat rentetan kebijakan yang dikeluarkan oleh Indonesia, yaitu dari rencana pembangunan pangkalan militer baru hingga penamaan Laut Natuna Utara. Melalui kebijakan-kebijakan tersebut, Indonesia berperan mendorong Tiongkok untuk menyepakati Framework of the Code of Conduct in the South China Sea pada KTT ASEAN ke-31. Melalui kerangka kerja CoC tersebut, Indonesia melalui ASEAN kembali berhasil mendorong disepakatinya Single Draft Negotiating Text pada November 2018. Namun pasca provokasi Tiongkok, terdapat perubahan sikap Indonesia terhadap Tiongkok dimana secara politik dan keamanan Indonesia bersikap keras, sedangkan secara ekonomi Indonesia masih melunak terhadap Tiongkok