Pelembagaan Partai Politik Di Sumatera Barat: Partai Golongan Karya dan Partai Demokrasi Perjuangan Tahun 2014-2019

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelembagaan Partai Golkar dan PDI Perjuangan Di Sumatera Barat dengan menggunakan teori dari Randall dan Svasand. Unit Analisis dalam penelitian ini adalah DPD Partai Golkar Prov Sumbar dan DPD PDI Perjuangan Sumbar. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, pemilihan informan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini mendapati bahwa Partai Golkar dan PDI Perjuangan masih belum memenuhi seluruh indikator agar dikatakan sebagai sebuah partai politik yang terlembaga. Pelembagaan Partai Politik antara Partai Golkar dikatakan lebih kuat dibandingkan dengan pelembagaan partai politik di PDI Perjuangan Sumbar. Bedasarkan temuan Partai Golkar pada penerapan derajat kesisteman, derajat identitas nilai, derajat reifikasi cukup kuat, sedangkan pada derajat otonomi keputusan masih rendah. Temuan penelitian untuk Pelembagaan PDI Perjuangan masih rendah karena belum terpenuhinya indikator agar dikatakan sebagai sebuah partai politik yang terlembaga. PDI Perjuangan secara dimensi kesisteman dan derajat otonomi keputusan kuat. Namun cukup lemah pada derajat identitas nilai dan reifikasi. Derejat reifikasi merupakan yang paling mempengaruhi perolehan suara antara Partai Golkar dan PDI Perjuangan di Sumbar. Faktor sejarah telah membentuk imajinasi publik yang baik terhadap Partai Golkar, hal ini menyebabkan Partai Golkar memiliki basis pemilih yang disebut pemilih tradisional. Imajinasi publik yang buruk terhadap PDI Perjuangan telah menyulitkan PDI Perjuangan di Sumatera Barat untuk mentransfer nilai-nilai perjuangan partai sehingga bisa mendapatkan simpatisan loyal. Kata Kunci: Pelembagaan Partai Politik, Partai Golkar, PDI Perjuangan, Sumatera Bara