POLITIK IDENTITAS DALAM KEMENANGAN JOKO WIDODO PADA PEMILU 2019 DI KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

Pemilu yang dilaksanakan tahun 2019 secara nasional dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Di Provinsi Sumatera Barat, kemenangan diperoleh pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang mencapai 85,92% suara. Tetapi, ada satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai dimana pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin memperoleh kemenangan dengan perolehan suara 81,65%. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis politik identitas kemenangan pasangan Joko widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Umum Presiden 2019 di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis instrumen. Teori yang digunakan teori politik identitas oleh Manuel Castells yaitu identitas legitimasi, identitas resisten, dan identitas proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa penyebab kemenangan pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pemilihan Umum Presiden 2019 di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Faktor pertama dan kedua peneliti mengkategorikannya identitas legitimasi, lalu pada faktor ketiga dan keempat peneliti mengkategorikannya ke dalam identitas resisten, namun di identitas proyek peneliti tidak menemukan. Faktor lainnya yaitu pengaruh partai PDIP di masa lalu, para elit eksekutif dan legislatif berasal dari partai PDIP serta faktor keidentitasan Partai PDIP disana. Masyarakat Mentawai yang terdiri dari berbagai suku, ras serta agama, tidak memandang perbedaan sebagai suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dan dalam hal ini partai PDIP dengan karakter atau ideologinya yang nasionalis sangat cocok bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kata kunci: Identitas Politik, Kampanye, Pemil