FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LUARAN PASIEN COVID-19 TERKONFIRMASI KLINIS KRITIS YANG MENDAPATKAN TERAPI REMDESIVIR DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Abstrak Latar belakang: Remdesivir telah menunjukkan aktivitas in vitro terhadap SARS-CoV dan MERS-CoV dan data in vitro terbaru mendukung aktivitasnya terhadap SARS-CoV-2. Belum ada penelitian yang menunjukkan manfaat klinis yang signifikan dan dampak yang berarti pada kelangsungan hidup terhadap penggunaan remdesivir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi luaran pasien COVID-19 terkonfirmasi klinis kritis yang mendapatkan terapi remdesivir di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kohort retrospektif pada pasien COVID-19 terkonfirmasi klinis kritis yang mendapatkan terapi Remdesivir menggunakan data rekam medik dari 1 januari 2021 sampai dengan 31 Juni 2021. Analisis Chi-Square dihitung untuk menilai hubungan antara usia, jenis kelamin, jumlah komorbid, jenis komorbid dan derajat klinis penyakit dengan luaran pasien COVID-19 klinis kritis. Untuk melihat peluang resiko dilakukan analisis lanjutan dengan Uji Mantel Haenszel. Hasil: Karakteristik pasien sebagian besar berusia 60-69 tahun (36,04%), laki-laki (56,97%), komorbid terbanyak hipertensi (33,72%), jumlah komorbid terbanyak yaitu 1 komorbid (34,89%) dan memiliki derajat klinis kategori 6 (55,81%). Penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia (p=0,011), jumlah komorbid (p=0,001), dan komorbid Diabetes mellitus (p=0,021) dengan luaran pasien COVID-19 terkonfirmasi klinis yang mendapatkan terapi remdesivir. Sedangkan, jenis kelamin (p=0,222) dan derajat klinis kategori 6 (p=0,603) dan 7 (p=0,178) tidak menunjukkan adanya hubungan bermakna dengan luaran pasien COVID-19 terkonfirmasi klinis kritisyang mendapatkan terapi remdesivir. Kesimpulan: Usia, jumlah komorbid, dan jenis komorbid diabetes melitus termasuk faktor-faktor yang berhubungan dengan luaran pasien COVID-19 terkonfirmasi klinis kritis yang mendapatkan terapi remdesivir. Kata kunci: Faktor, luaran, COVID-19, remdesivi