Gambaran Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Vaksin COVID-19 Di Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang

Coronavirus Disease (COVID-19) diumumkan oleh WHO sebagai pandemi yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menyerang sistem pernapasan manusia dan telah menyebar keseluruh dunia. Untuk mengatasi situasi ini pemerintah di seluruh dunia telah mengusung program vaksinasi COVID-19 termasuk pemerintah Indonesia. Hal ini di nilai sebagai cara paling efektif untuk mengendalikan dan mengurangi pandemi, namun dalam penggunaannya dapat menimbulkan reaksi vaksinasi yang dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran KIPI dan hubungannya dengan data demografi dan jenis vaksin. Penelitian ini dilakukan secara prospektif menggunakan data vaksinasi yang dilakukan pada masyarakat yang melaksanakan vaksinasi pada bulan Januari 2022 di Puskesmas Lubuk Begalung dengan sampel sebanyak 312 orang dari populasi sebanyak 913 orang yang dipilih secara acak dan memenuhi syarat inklusi dan eksklusi dengan metode simple random sampling. Pengambilan data menggunakan lembar pengumpulan data yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI pada tahun 2020. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik demografi responden mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (51,0%) yang berusia 18-44 tahun (69%) dan jenis vaksin yang digunakan adalah Sinovac, Pfizer dan Moderna. Dalam penelitian ini, sebanyak 312 dosis (56,9%) merasakan adanya KIPI. Mayoritas responden merasakan KIPI yaitu pegal lokasi penyuntikan, mengantuk, malaise, demam dan nyeri lokasi penyuntikan. Terdapat hubungan antara KIPI dengan jenis kelamin (p=0,000), usia responden (p =0,025) jenis vaksin (p =0,000