Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Bedah Caesar (Ectio Caesarea)

ABSTRAK EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH SESAR (SECTIO CAESAREA) DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS PADANG TAHUN 2019-2020 Oleh: RINI HATI DUHA NIM : 1711019001 (Program Studi Sarjana Farmasi) Antibiotik profilaksis untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Bedah caesar adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus melalui depan perut atau vagina atau juga disebut histeretomia untuk melahirkan janin dari dalam rahim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien bedah sesar (Sectio caesarea). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang dilakukan secara retrospektif. Pasien yang termasuk kedalam kriteria inklusi sebanyak 109 pasien. Hasil penelitian menunjukkan usia terbanyak yang melakukan bedah sesar adalah 20-35 tahun sebesar 83,4%, status pendidikan terakhir yaitu SMA sebesar 41,2%, status pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dengan persentase sebesar 63,3%, lama rawatan 2-4 hari sebesar 88%, usia kehamilan terbanyak pada ≥37- ≤42 minggu sebesar 87,1% dan kondisi pulang terbanyak adalah sembuh sebesar 93,5%.persentase penggunaan antibiotik profilaksis tertinggi yaitu sefriakson (100%), rute pemberian intravena sebesar 100% dan frekuensi pemberian sebanyak 1 kali 100%, waktu pemberian antibiotik 30 menit sebelum operasi dengan persentase 100%. Sedangkan ketepatan obat berdasarkan panduan rumah sakit sebesar 100%. Kata Kunci : Antibiotik Profilaksis, Bedah sesar, Seftriakso