HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN RISIKO KEHAMILAN DI KOTA PADANG TAHUN 2021

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI tahun 2015 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup, dimana ini belum mencapai target MDGs yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI ini tidak terlepas dari tingginya resiko kematian pada ibu hamil. Salah satu upaya preventif yang dilakukan pemerintah untuk menurunkan AKI adalah dengan program Safe Motherhood, salah satunya adalah dengan melakukan pelayanan antenatal. Tujuan pelayanan antenatal salah satunya menilai risiko kehamilan. Di Indonesia risiko kehamilan dinilai dengan menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati. Pelayanan antenatal ini akan terlaksana dengan baik apabila pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil terhadap resiko kehamilannya juga baik, sehingga ibu hamil akan sadar denga resiko kehamilan dan berusaha untuk memeriksakan kehamilan serta merencanakan persalinannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil dengan risiko kehamilan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekatan cross sectional analitic pada 8 puskesmas PONED di Kota Padang pada Juni 2020 – Juli 2021. Sampel penelitian ini sebanyak 110 ibu hamil yang melakukan ANC di 8 puskesmas PONED di Kota Padang. Sampel dipilih secara consecutive sampling. Hasil penelitian didapatkan ibu hamil berisiko sangat tinggi lebih banyak pada ibu dengan pengetahuan kurang baik (29,8%) dari pada berpengetahuan baik (9,5%). Ibu hamil berisiko sangat tinggi lebih banyak pada ibu dengan sikap kurang baik (37,5%) dari pada bersikap baik (10,3%). Secara statistic terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap risiko kehamilan. Ibu hamil berisiko sangat tinggi lebih banyak pada ibu dengan perilaku kurang baik (26,9%) dari pada berperilaku baik (15,5%). Namun secara statistik tidak terdapat hubungan antara perilaku dengan risiko kehamilan karena nilai (p= 0,413). Variable yang paling dominan adalah faktor sikap (P= 0,011) dengan OR 4,459 (CI: 1,403 – 14,134). Artinya sikap kurang baik berperan terhadap terjadinya kehamilan risiko sangat tinggi sebanyak 4,459 kali dibandingkan dengan sikap baik Kesimpulan penelitian ini faktor sikap memiliki pengaruh yang paling bermakna terhadap tingkat risiko kehamilan dan faktor perilaku tidak memiliki pengaruh bermakna terhadap risiko kehamila