PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO, VOLUME PERDAGANGAN, DAN INFLASI TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM

AbstractIn transacting on the capital market, investors often pay attention to the volatility of stock prices in order to determine fluctuations in stock prices for a certain period. The high and low volatility of a stock cost relies upon the data obtained by investors about the price of a stock either with information obtained from inside or outside the organization. This study has a purpose to decide how much the factor of Dividend payout proportion, exchanging volume, and swelling on stock value unpredictability. The sample in this study is the manor sub-area organizations recorded on the Indonesia Stock Exchange (IDX), totaling 5 companies for the period 2013-2019. The type of data used is secondary data obtained from several official websites belonging to the Indonesia Stock Exchange, related companies, etc. The analytical procedure utilized is straightforward and different direct relapse investigation and theory testing utilizing fractional t-test, concurrent f-test with an importance level of 5%. The test outcomes utilizing the t test (fractional) show that the Dividend Payout Ratio, trading volume, and inflation variables significantly affect stock value instability. The test results using the f test (simultaneous) show that the Dividend Payout Ratio, trading volume, and swelling factors significantly affect stock value instability .AbstrakDalam bertransaksi pada pasar modal, pendukung keuangan secara teratur sering memperhatikan ketidakpastian biaya saham guna mengetahui kebimbangan nilai saham periode tertentu . Ketidakpastian tinggi dan rendahnya sebuah harga saham tergantung dari informasi itu didapatkan oleh investor tentang harga sebuah stok bagus dengan informasi itu didapatkan dari dalam ataupun dari luar organisasi. Eksplorasi ini memiliki tujuan guna mengetahui berapa besarnya faktor Dividend payout ratio, volume pertukaran, dan pembengkakan pada ketidakstabilan nilai saham. Sampel pada penelitian ini ialah perusahaan subsektor perkebunan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berjumlah 5 perusahaan dengan periode 2013-2019. Jenis informasi yang dipergunakan ialah informasi opsional yang diperoleh dari beberapa situs resmi milik Bursa Efek Indonesia, Perusahaan yang terkait, dsb. Teknik analisi yang digunakan ialah pemeriksaan relaps lurus sederhana dan berganda serta pengujian teori menggunakan uji-t tidak lengkap, uji-f sinkron dengan level sigifikansi 5%. Hasil pengujian menggunakan uji t (parsial) menunjukan bahwa variabel Dividend Payout Ratio, volume perdagangan terlebih lagi, pembengkakan secara signifikan mempengaruhi ketidakpastian nilai saham. Hasil pengujian menggunakan uji f (simultan) menunjukan bahwa variabel Dividend Payout Ratio, volume perdagangan, dan ekspansi secara signifikan mempengaruhi ketidakstabilan nilai saha